Keasyikan Main Gawai Bisa Picu Jari Membengkak

Ilustrasi wanita bermain handphone.
Sumber :
  • Kaboompics

VIVA – Tak dipungkiri, banyak hal seru dan mengasikan yang ditawarkan dari gawai seperti permainan hingga aplikasi media sosial yang viral. Dibalik itu, sebagian masyarakat kerap mengacuhkan kesehatan tulang tubuh saat berjam-jam memegang gawai.

Trump Alami Masalah Pembuluh Darah, Tangan Memar dan Kaki Membengkak

Jari tangan menjadi organ utama di tubuh yang berperan penting dalam memegang banyak barang termasuk gawai. Ketika bermain game atau media sosial pun, ibu jari bertugas besar dalam memencet tombol. Tanpa disadari, jari bisa terasa nyeri hingga membengkak.

"Gerakan berulang pada jempol bisa memicu peradangan di uratnya. Itu namanya tendon. Bergerak terus jadi radang dan kalau ditekan bisa nyeri," ujar Spesialis Kesehatan Fisik dan Rehabilitasi dr Ibrahim Agung, Sp.KFR, dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Antisipasi Macet, Polresta Tangerang Minta Pemudik Motor Tidak Istirahat di Pinggir Jalan

Usai meradang, sebaiknya jari dan tangan diistirahatkan dari memainkan gawai. Apalagi ibu jari yang kerap menekuk saat memencet, sebaiknya tidak menyentuh apapun dulu. Jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah.

"Mungkin ibu jari bisa nyangkut atau posisinya tidak bisa lagi menekuk, ini jangan juga dipaksakan kerja dan terus menerus, bisa bengkak," tuturnya.

Kapolda Metro Jaya Imbau Pemudik Tak Berlama-lama Istirahat di Rest Area

Untuk itu, sebaiknya istirahatkan jari lalu beri pijatan ringan di sekitar ibu jari. Tekan lembut tepat di garis pangkal ibu jari sampai terasa sedikit ngilu. Bisa beri tambahan kompres es batu agar sendi dan otot yang radang bisa mereda.

"Butuh waktu 1-2 minggu istirahat dulu. Bisa juga modivikasi mengetik dengan cara lain dengan tidak menekuk jempol. Bisa beri obat anti radang dan nyeri. Tp pastikan tetap istirahat," kata dia.
 

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2025

Defisit APBN 2025 Membengkak 2,78% Jadi Rp 662 Triliun, Kemenkeu Buka Suara

Febrio menegaskan, upaya mempercepat belanja masih harus dikebut pemerintah, utamanya belanja pada percepatan program-program prioritas Presiden Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025