Anak Kena Panu Tak Kunjung Sembuh, Waspada Penyakit Kusta

Ilustrasi anak/balita.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Anak-anak menjadi salah satu kelompok dengan penularan kusta yang cukup rentan. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, dari total kasus kusta di tahun 2020, sebanyak 9,14 persennya adalah anak-anak.

Fakta Mitos Penyakit Kusta, Benarkah karena Kutukan Dosa Masa Lalu?

Sepanjang tahun 2020, Kemenkes RI mencatat lebih dari 9 ribu kasus baru kusta. Hingga Januari 2021, total jumlah kasus kusta kini sudah mencapai 16.704 kasus. Dipaparkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi, MEpid., penularan kusta kerap tak disadari oleh orangtua lantaran bisa berasal dari orang terdekat di rumah.

"Artinya cukup tinggi, masih ada penularan kasus kusta pada anak, yang berarti penularan dari orang terdekat dari orang yang serumah hingga pengasuh anak," ujar Nadia, dalam acara virtual Hari Kusta Sedunia, Jumat 29 Januari 2021.

Kasus Penyakit Kusta Tertinggi di Indonesia Bagian Timur, Apa Penyebabnya?

Menurut Nadia, anak-anak kerap kesulitan dalam menyampaikan keluhannya sehingga diharapkan orangtua perlu memahami lebih dalam akan tanda pada kusta. Salah satunya saat munculnya bercak putih dan hilang rasa di area tersebut.

"Kadang-kadang kita tidak bisa mengetahui menderita kusta sebelumnya karena sifatnya hanya seperti bercak yang kadang-kadang dikira penyakit kulit biasa atau panu. Sehingga mereka tidak menyadari bahwa kemudian ada kelainan pada kulit seperti mati rasa.

MK Beri Kesempatan Partai Usung Capres Sendiri tapi PAN Anggap Prabowo Masih yang Terbaik

Nadia mencontohkan, jika area tersebut ditusuk jarum, biasanya pengidap kusta tak akan merasa nyeri sama sekali. Selain itu, menurut Dokter kulit dari Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Sekretaris Kelompok Studi Morbus Hansen Indonesia (KSMHI) dr Zunarsih, SpKK, bercak pada kusta berawal dari ukuran kecil yang lama kelamaan membesar serta menjadi lebih banyak.

"Kalau misalnya seseorang panu, dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu dia langsung banyak. Jadi kalau kulitnya bercak putih seperti panu dengan dikasih obat panu tapi tidak sembuh-sembuh, nah itu biasanya kusta," ujarnya di kesempatan yang sama.

Sayang, banyak orangtua yang tak menyadarinya dan kerap menganggap sepele kondisi kesehatan tersebut. Padahal, bercak kusta dapat menyerang saraf sehingga area tersebut dapat dikenali lebih mudah dengan diraba teksturnya yang terasa lebih kering.

"Kalau diraba biasanya lebih kasar dan bersisik, kemudian kalau pasien tersebut berkeringat, area di sekitarnya kan basah berkeringat, dan area bercak putih tidak akan mengeluarkan keringat, itu salah satu tandanya," katanyanya lagi.

Ilustarasi penyakit Kusta

Bukan Penyakit Keturunan Apalagi Kutukan, Kusta Bisa Disembuhkan

Mitos ini muncul karena gejalanya yang terlihat jelas, seperti bercak kulit dan deformitas fisik, yang dianggap sebagai tanda kutukan.

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2025