Bahaya Sepatu Hak Tinggi, Mau Gaya Malah Picu Nyeri

Ilustrasi sepatu hak tinggi di dalam rumah
Sumber :
  • Pixabay/Simonlees

VIVA – Pemakaian sepatu dengan hak tinggi alias high heels sudah sangat lumrah dikenakan para perempuan. Alih-alih terlihat gaya dan cantik, nyatanya high heels bisa membahayakan postur tubuh dan memicu nyeri berkepanjangan.

Selalu Tampil Gaya dengan Sepatu Baru? Ini Rahasia Fashionable Tanpa Boros, Bisa Tukar Tambah!

Baik itu perempuan berkarier maupun ibu rumah tangga, pemakaian high heels dianggap memberi tampilan yang lebih menarik. Tak hanya untuk ke kantor, high heels dapat dikenakan saat berjalan santai ke pusat perbelanjaan.

Meski memberi kesan kaki jenjang dan postur tubuh lebih tinggi, nyatanya pemakaian high heels tak dianjurkan dokter. Sebab, kerugiannya lebih besar dibandingkan manfaat yang diterima.

10 Tips Menyimpan Koleksi Sepatu Agar Lebih Awet dan Tahan Lama

"Normalnya kita tidak pakai heels, ketika berjinjit harusnya kita condong ke depan. Kalau pakai heels kan kita terlihat tetap tegak, jadi kita menumpu badan kita di ujung kaki, nah itu bisa menyebabkan nyeri lutut dan pinggang," ujar Dokter Spesialis Saraf, dr. Zicky Yombana Sp.S, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.

Sama juga halnya saat kaki dipaksakan memakai sepatu yang terlalu kecil dan tak sesuai ukuran. Lambat laun, akan merubah struktur tulang sehingga memicu nyeri lantaran ada jaringan yang tertekan.

Skechers Rilis Sepatu Khusus Padel, Selipkan Teknologi Goodyear Rubber Outsole Buat Kurangi Slip

Selanjutnya, rasa nyeri yang menjalar akan memunculkan peradangan kronik. Tentu, kondisi ini akan timbul ke jaringan tulang yang lain yang berimbas pada fungsi tulang di seluruh tubuh.

"Struktur lain yang menopang kaki sangat mungkin berpengaruh bahkan bisa sampai ke kepala. Karena struktur tulang seluruh tubuh nggak bisa dipisahkan," bebernya.

Sepatu ramah lingkungan.

18 Juta Botol Plastik Disulap Jadi Sepatu Cantik

Permasalahan sampah plastik, khususnya botol plastik sekali pakai, menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Negara ini menempati peringkat kedua sebagai penyumbang sampah.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2025