Bercinta 20 Kali Per Bulan Cegah Risiko Kanker Prostat, Ini Faktanya

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Freepik/Racool_studio

VIVA – Kanker prostat memiliki beragam faktor pemicu yang kerap tak disadari oleh banyak pria. Salah satunya kebiasaan bersenggama yang dianggap memperbesar peluang terjadinya kanker prostat. Bagaimana faktanya?

Joe Biden Divonis Kanker Prostat Skor Gleason 9, Seberapa Serius Kondisinya?

Dituturkan Dokter Spesialis Urologi, Prof. dr. Chaidir Arif Muchtar SpU(K), PhD, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, baru-baru ini, bahwa risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia. Semakin tua usia seorang pria, maka risiko mengidap kanker prostat pun akan makin besar.

"Jadi risiko itu meningkat di atas 50, 60, 70 tahun risiko akan makin meningkat. Bahkan 80 tahun, 80 persen kemungkinan kelenjar prostatnya terjadi perubahan ke arah kanker. Tapi ada sel kanker jenisnya ganas, menengah ganas jadi tergantung profil gennya," tuturnya.

Fakta-Fakta Kanker Prostat, Penyakit yang Diderita Mantan Presiden AS Joe Biden

Lebih dalam, Prof Chaidir menyebut bahwa kaitan kanker prostat dan bersenggama masih menjadi kontroversi. Berdasarkan sebuah penelitian, terlihat bahwa pria yang rutin ejakulasi atau aktivitas seks hingga 20 kali per bulan menurunkan risiko kanker prostat.

Pemeriksaan kanker prostat.

Photo :
  • U-Report
Inovasi Dahsyat! Terapi Lutetium PSMA: Pengobatan Kanker Prostat Non-Invasif yang Bikin Pasien Lebih Tenang!

"Ini jumlah yang tidak banyak orang punya kemampuan untuk lakukan itu. Jadi cenderung sulit dikatakan fakta," ujarnya.

Di penelitian lain yang lebih luas, terlihat tak ada hubungannya antara hubungan seks dengan kejadian kanker prostat. Sebab, rutinitas seks tiap orang tidak memengaruhi risiko kanker prostat.

"Fakta iya dikaitkan dengan jumlah hubungan seks, tapi kalau terlalu banyak juga tidak pas dengan kondisi dan kemampuan sehingga bisa dikatakan mitos," kata dia.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Kanker Prostat Joe Biden, Seberapa Serius Kondisinya Saat Ini?

Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, beberapa bukti menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak bisa menjadi faktor penyebabnya.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2025