Fakta di Balik Nikmatnya Kopi, Picu Tulang Keropos hingga Obesitas

ilustrasi kopi.
Sumber :
  • Pixabay/acekreations

VIVA – Minum kopi nampaknya sudah menjadi kebiasaan sejak dulu yang kini kian tren diikuti oleh kaum urban. Apalagi, bisnis kopi kekinian juga makin menjamur dan mudah ditemui di berbagai sudut kota serta rasanya yang mudah diterima banyak kalangan.

Pertamina Bawa Kopi Petani Kamojang Tembus Pasar Asia dan Eropa dengan Teknologi 'Geothermal Dry House'

Kendati begitu, minum kopi terlalu sering rupanya bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Hal tersebut diungkapkan Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, SpGK, bahwa minum kopi dikaitkan dengan pengeroposan tulang. Kok bisa?

"Kopi picu keropos tulang ada benarnya. Ketika konsumsi kopi, ada peneltian bahwa membuat ekskresi kalsium lebih banyak dibanding yang tidak. Sementara, Cadangan kalsium di tubuh lama-lama pasti menurun," tuturnya dalam program talkshow Hidup Sehat tvOne, Senin 27 Desember 2021.

62,09 Persen ASN Jakarta Obesitas, Dinkes DKI: Jadi Perhatian Serius

Kalsium sendiri erat berhubungan dengan kepadatan tulang, di mana kadarnya harus mencukupi sehingga kesehatan tulang terjaga. Ada pun kalsium dikeluarkan tubuh secara terus menerus karena berbagai faktor, termasuk akibat konsumsi kopi.

Agar cadangan kalsium tetap terpenuhi, dokter menyarankan untuk mengimbanginya dengan asupan vitamin D dan kalsium.

Cara Pertamina Patra Niaga Dukung Koperasi Binaan Tumbuh Mandiri dan Berkelanjutan

Kopi

Photo :
  • vstory

"Vitamin D dan kalsium harus ditingkatkan agar seimbang. Minum kopi harus imbangin dengan asupan kalsium, susu juga bisa karena ada kalsium. Daripada pakai krimer, lebih baik pakai susu. Kalau takut gemuk pakai susu low fat," sarannya.

Selain memicu pengeroposan tulang, meminum kopi dengan tambahan pemanis seperti gula dan krimer, juga berisiko terhadap bahaya kegemukan atau obesitas. Untuk itu, dokter Christopher menyarankan agar mengonsumsi kopi dalam batas wajar.

"Batasi jumlah intake kafein. Batasi 2 maksimal 3 cangkir. Karena kafein bukan dari kopi aja, tapi teh dan coklat juga. Ada baiknya yang udah gemuk, ganti dengan susu rendah lemak atau skim. Tapi pasti akan kurangi rasanya. Pilih yang low sugar juga agar dapat manfaat baik dari kopi," imbuhnya.

Ryan Wibawa Barista juara dunia

Pengalaman Langsung Menyeduh Kopi Bersama Barista Juara Dunia

Minat masyarakat terhadap kopi semakin meluas, bukan hanya dari sisi konsumsi, tetapi juga apresiasi terhadap seni meracik dan menyeduh kopi.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025