Kasus COVID-19 Tambah Terus, Orangtua Murid Protes PTM 100 Persen

Para Siswa Mengikuti PTM. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/ Muhammad AR

VIVA – Diberlakukannya kembali sistem belajar tatap muka atau PTM di sejumlah sekolah di Jakarta membuat sebagian orangtua murid mengaku resah. Apalagi baru-baru ini, kasus COVID-19 di Jakarta justru makin melonjak.

Demi Deddy Corbuzier, Azka Lakukan Berbagai Cara Biar Kena COVID-19

Data per 30 Januari 2022, kasus COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 6.613 kasus terdiri dari transmisi lokal 6.323 kasus dan PPLN 290 kasus dengan kumulatifnya 908.084 kasus. Sementara untuk sebaran kasus aktif per wilayah, ada 5 provinsi dengan angka tertinggi. Diantaranya, DKI Jakarta melebihi 28.702 kasus.

Lantaran selalu bertambahnya kasus COVID-19 di Jakarta, sejumlah orangtua murid menyayangkan masih ada sekolah-sekolah di DKI Jakarta yang memberlakukan PTM 100 persen. 

Lekas Pulih dari COVID-19, Indonesia Sukses Lalui Pandemi Mencekam

Salah seorang ibu, bernama Rini, bahkan mengatakan, putranya harus tetap menjalani kegiatan belajar tatap muka di sekolah, sementara sekolah-sekolah lainnya yang berdekatan dengan sekolah tersebut, telah memutuskan untuk kembali menjalani pembelajaran jarak jauh atau PJJ lantaran ada sejumlah siswa dan gurunya yang positif terkonfirmasi COVID-19. 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Photo :
  • Istimewa

'Mainan' di Rutan KPK, Cabup Pekalongan Dilempar Tongkat dan Asal-usul COVID-19

"Saat ditanya ke pihak sekolah, alasannya karena di sekolah anak saya belum ada laporan yang terkonfirmasi positif COVID-19," kata Rini. 

Dengan adanya kasus tersebut, Rini mengaku khawatir, mengapa tidak secara serentak, seluruh sekolah di Jakarta kembali menjalani PJJ hingga kasus kembali mereda. 

Tak cuma Rini orangtua yang menginginkan PJJ di Jakarta kembali diberlakukan. Firry Wahid seorang ayah yang juga mengeluhkan, mengapa sekolah di Jakarta begitu tergesa-gesa memberlakukan PTM 100 persen. 

"Saya ingin berkonsultasi dan mengeluhkan kondisi PTM 100 persen yang sangat dipaksakan untuk terus berlanjut. Saat ini sekolah anak saya yang kedua, telah jadi kluster COVID-19 dengan setidaknya 15 anak didik positif corona. Alhamdulillah hasil pertemuan guru-murid pagi ini memutuskan akan PJJ paling tidak 14 hari ke depan," kata Firry yang juga keponakan dari Dr. K.H. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, Presiden Indonesia yang keempat. 

Meski begitu, lanjut Firry, tidak demikian dengan sekolah anaknya yang pertama, yakni salah satu SMP di Jakarta. SMP tersebut tetap memaksakan masuk PTM 100 persen dengan alasan instruksi Dinas untuk tetap PTM 100 persen selama belum ada kasus positif yang terjadi di sekolah tersebut. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya