Tanaman Herbal Ini Ampuh Cegah Diabetes Bila Dikonsumsi Rutin
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
VIVA Lifestyle – Kunyit memiliki nama umum turmeric atau nama ilmiah ‘curcuma longa’, di dalam kunyit mengandung bahan kimia berwarna kuning yang disebut kurkumin sering digunakan sebagai pewarna makanan kosmetik atau obat tradisional. Berbagai studi telah menyebutkan selain memberi warna pada kunyit, kurkumin juga diduga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan tubuh.
Kunyit memiliki kandungan beragam nutrisi dari protein, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin C dan zat besi. Kunyit juga mengandung senyawa yang bersifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Nutrition Advisory Board (NAB) Herbalife Nutrition Indonesia, Dr. Rimbawan mengatakan Turmeric atau Kunyit merupakan tanaman herbal yang biasa digunakan sebagai jamu tradisional di Indonesia atau sebagai bumbu atau rempah untuk masakan. Bukan tanpa alasan, pemakaian kunyit dengan kandungan turmeric yang cukup tinggi ini berkhasiat untuk berbagai penyakit.
Ilustrasi kunyit.
- U-Report
“Turmeric memiliki senyawa bioaktif seperti kurkumin yang memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan, turmeric aman dikonsumsi secara sampai dengan 500 mg dua kali dalam sehari selama 30 hari,” kata Rimbawan, dalam acara virtual bersama Herbalife, Kamis 16 Februari 2023.
Salah satu yang cukup berkhasiat adalah konsumsi turmeric yang ampuh untuk atasi pre-diabetes atau cegah diabetes itu sendiri. Menurut Rimbawan, diabetes sebenarnya serupa dengan penyakit jantung atau stroke yang dikenal sebagai penyakit sindrom metabolik.
"Bicara sindrom metabolik, itu ada peningkatan stres oksidatif. Itu kalau diabetes, kadar glukosa banyak tapi tubuh nggak bisa gunakan sehingga akan meningkatkan stres oksidatif dan jumlah radikal bebas di tubuh," tutur Rimbawan.
Stres oksidatif ini sendiri dikenal sebagai bentuk peradangan pada sel-sel di tubuh sehingga membuat fungsi organ tak maksimal. Maka dari itu, pemakaian kunyit atau kandungan turmeric di dalamnya berkhasia untuk memperbaiki fungsi sel yang mengalami stres oksidatif itu.
"Peran turmeric atau kurkumin untuk perbaiki fungsi agar stres oksidatif menurun. Salah satunya dengan meningkatkan enzim-enzim yang dikenal sebagai enzim antioksidan. Enzim ini disebut sebagai detoksifikasi," tuturnya.
Dosis yang dianjurkan sesuai penelitian pada diabetes melitus tipe dua yakni 15 gram per hari selama 6 bulan berturut-turut. Hasil dari konsumsi turmeric ini menunjukkan bahwa indikator dari diabetes melitus tipe dua kondisinya lebih baik.