Masuk Angin Rentan Mengintai Saat Mudik, Ini Tips Mudah Pencegahannya

Ilustrasi Mudik Gratis Sepeda Motor.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA Lifestyle – Hari Raya Idul Fitri segera tiba dengan identik mudik yang dilakukan umat Muslim di Tanah Air untuk silaturahmi bersama keluarga. Terlebih dengan kondisi pandemi COVID-19 yang mulai membaik, membuat potensi mudik dilakukan nyaris oleh sebagian besar masyarakat Indonesia namun tentu deret penyakit tertentu pun rentan mengintai.

Terpopuler: Kecelakaan Tragis Hyundai Ioniq di Tol JORR Jakbar, One Way Nasional Resmi Dihentikan

Mudik perjalanan jauh kerap dilakukan oleh masyarakat dengan memakai berbagai variasi transportasi umum dan pribadi mulai dari motor, mobil, bis, kereta, pesawat, hingga kapal laut.

Dengan transportasi tersebut, tak sedikit yang mengalami gejala berupa masuk angin atau mabuk perjalanan akibat gerakan kendaraan selama mudik. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Pria Ini Nekat Gowes Sepeda 600 Km demi Bisa Mudik

Pemicu Masuk Angin

Meski mabuk perjalanan tidak mengancam jiwa, namun, kondisi itu bisa membuat perjalanan menjadi tidak menyenangkan. Perencanaan ke depan membantu mencegah, menghindari, atau mengurangi efeknya. 

Ini Durasi Mengendarai Motor dan Mobil saat Mudik Lebaran, Jangan Sok Kuat

Pemicu mabuk perjalanan lainnya meliputi berada di kursi belakang mobil tidak dapat melihat pandangan lebih luas, membaca di dalam mobil, atau tidak mendapatkan cukup udara di dalam mobil.

Selain itu, penyakit masuk angin ini rentan terjadi pada orang tua, wanita hamil, dan anak-anak berusia antara 5 dan 12 tahun. Juga, penyakit ini umum terjadi pada orang dengan riwayat mengalami sakit kepala migrain. 

Ilustrasi masuk angin.

Photo :
  • U-Report

Setelah gerakan berhenti, mabuk perjalanan biasanya akan berhenti dengan sendirinya. Anda secara bertahap akan merasa lebih baik.

Dalam kasus yang jarang terjadi, mabuk perjalanan dipicu oleh masalah pada telinga bagian dalam. Ini bisa disebabkan oleh penumpukan cairan atau infeksi telinga. Penyakit Parkinson juga dapat menyebabkan mabuk perjalanan.

Gejala Masuk Angin Membuat Tidak Nyaman

Gejala bisa menyerang tanpa peringatan. Kondisi ini bisa menjadi lebih buruk dengan cepat. Anda mungkin merasa sakit perut (mual). Gejala lain termasuk muntah, kulit pucat, sakit kepala, keringat dingin, pusing, dan mudah tersinggung.

Pencegahan Sederhana untuk Masuk Angin

Mabuk perjalanan adalah ketidakseimbangan antara apa yang Anda lihat dan apa yang Anda rasakan. Di dalam mobil, mobil bergerak maju. Namun, tubuh Anda berdiri diam. Ketidakseimbangan inilah yang menyebabkan Anda merasa sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya