Ahli Ingatkan Fatty Liver Bisa Sebabkan Hepatitis, Pengerasan Hati bahkan Kanker

Ilustrasi obesitas/kegemukan.
Sumber :
  • Pexels/Andres Ayrton

JAKARTAPerlemakan hati atau hepatic steatosis adalah penumpukan lemak yang berlebih pada organ hati. Penumpukan abnormal tersebut biasanya terjadi pada sel-sel hati. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan pada fungsi hati yang seharusnya memproses makanan dan minuman, serta menyaring zat berbahaya dari darah.

Perlemakan hati diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya hepatitis atau peradangan hati. Jika perlemakan hati tidak segera diatasi, kondisi tersebut berpotensi untuk berkembang menjadi hepatitis, bahkan lama-lama menjadi kanker hati.

"Perlemakan hati nasibnya sama dengan penyakit hati lainnya seperti hepatitis dia akan mengalami sirosis, mengalami pengerasan hati dan akan mengalami kanker, diprediksi kasus hepatitis ini akan turun yang akan banyak mendominasi perlemakan hati. Ini terbukti di Amerika pasien yang dicangkok liver yang dioperasi kanker hati yang makin tinggi kasusnya karena perlemakan hati," kata Spesialis penyakit dalam konsultan hati dan pencernaan, dr. Irsan Hasan, Sp.PD-KGEH pada program Hidup Sehat TvOne, Selasa 2 Januari 2024.

Lebih lanjut diungkap oleh Irsan  bahwa ketika seseorang yang telah didiagnosis dengan fatty liver atau perlemakkan hati ini harus segera menjalani pengobatan. Irsan mengungkap bahwa terapi untuk perlemakkan hati ini cukup murah, yakni dengan mengubah pola hidup.

"Terapinya murah tetapi banyak yang enggak bisa dilakukan. Bukan obat-obatan nomor satu menurunkan berat badan," jelas dia.

Sementara itu, Irsan sendiri mengungkap bahwa penting bagi masyarakat untuk menyadari tentang perlemakkan hati ini. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan USG terutama bagi mereka yang memiliki riwayat obesitas, diabetes dan perut buncit.

"Kapan curiga kaitannya makan enak pada mereka kegemukan, diabetes mulai buncit hati-hati perlemakan hati atau tidak. engetahui perlemakan hati itu melalui USG. Kebanyakan cek up enggak periksa USG hanya darah saja, tidak terdeteksi perlemakan hati,"  jelas Irsan.

Waspadai Lemak Trans, Ancaman Tersembunyi dalam Makanan Sehari-hari

Pemeriksaan fatty liver atau perlemakkan hati sendiri memang harus dilakukan melalui USG. Sebab, kata dia gejala atau ciri-ciri orang yang mengalami perlemakkan hati tidak bisa dilihaat secara kasat mata.

“Semua yang berkaitan dengan hati tanpa gejala pada tahap awal. Tahap lanjut baru terlihat, kapan tau apakah mata saya kuning itu perlemakan hati itu sudah telat. Apakah muntah darah saya perlemakan hati itu sudah telat,” kata dia.

5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Merenggut Nyawa, Jadi Penyebab Kematian Terbesar Ketiga di Indonesia
Fahmi Bo.

Fahmi Bo Sebatang Kara Tinggal di Kos-kosan, Kena Pengapuran Tulang Hingga Tak Bisa Jalan

Pesinetron Fahmi Bo kini hidup sebatang kara di sebuah kos-kosan kecil. Pria yang populer berkat perannya sebagai Gusur di sinetron Lupus Milenia itu menderita obesitas.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025