Ramai Bromat dalam AMDK Sebabkan Kanker-Masalah Reproduksi, Ahli: BPOM Harus Cek

Ilustrasi air putih
Sumber :
  • Ist/picdaily

JAKARTA – Pemerintah diminta turun tangan terkait kandungan Bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Hal tersebut mengingat Bromat merupakan zat karsinogenik yang berdampak buruk bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Beda dengan Air Putih, Pakar Sebut Konsumsi Air dengan Kandungan Mineral Bisa Bikin Umur Panjang

"Dugaannya kan ke kanker, (berdampak) ke alat-alat reproduksi dan juga pada gangguan lain pada sistem saraf ya," kata Ahli Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) Ahmad Zainal di Jakarta, belum lama ini.

Bromat berasal dari Bromida. Senyawa alami Bromida merupakan zat yang memang ada dalam sumber tanah air mineral. Bromida berubah menjadi bromat setelah terkena proses ozonisasi. Senyawa bromida yang berubah menjadi bromat bersifat karsinogenik atau beracun dan berpotensi dapat menyebabkan kanker, meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Waspadai Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Anak di Indonesia

Ilustrasi minum air/air putih.

Photo :
  • Pexels/Karolina Gabrowska

Zainal mengatakan, saat ini kandungan dan bahaya Bromat masih belum menjadi perhatian serius di Indonesia. Padahal, air mineral merupakan kebutuhan primer yang hampir dikonsumsi setiap saat.

2022 Komedian Qomar Sempat Dinyatakan Sembuh dari Kanker, 2024 Kondisi Drop Pasca Kemo Ke-8

Dia melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada penelitian mendalam terkait Bromat. Dia mengatakan, fokus pemerintah saat ini masih kepada kandungan mikroplastik, Etilen Glikol (EG) dan Bisphenol A (BPA).

"Senyawa brom itu ada di sumber air jadi kemungkinan ada di AMDK, kalau di wadah tidak ada ya," katanya.

Zainal melanjutkan, bahaya kandungan Bromat juga perlu diangkat mengingat hal itu menyangkut kesehatan masyarakat luas. Pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan ambang batas Bromat 10 mikrogram/per liter.

Artinya, sambung dia, tidak boleh ada produk AMDK yang mengandung Bromat lebih alias melanggar ambang batas yang telah ditentukan pemerintah. Dia melanjutkan, pemerintah juga harus terus melakukan uji coba secara berkala terhadap setiap produk AMDK yang beredar di pasaran.

"Jadi, diminta atau tidak diminta, dilaporkan atau tidak dilaporkan, itu BPOM harus mengecek karena ada regulasi ambang batas ini. Harus ada regular check and evaluation-nya," tegasnya.

Sebelumnya, kandungan Bromat dalam AMDK diangkat oleh akun Instagram @Winnews_ dan menjadi perbincangan di jagad maya. Video tersebut mengaku telah melakukan tes terhadap 10 produk AMDK di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya