Awas! Puasa Ramadhan Bisa Bikin Gemuk? Ini Kebiasaan yang Harus Dihindari

Ilustrasi obesitas/kegemukan.
Sumber :
  • Pexels/Andres Ayrton

JAKARTA  – Puasa Ramadhan menjadi salah satu cara terbaik bagi tubuh untuk detoksifikasi. Dengan berpuasa juga diketahui dapat membantu kita menurunkan berat badan secara alami. Puasa Ramadhan diyakini membuat kita mengubah pola makan untuk sementara waktu. Frekuensi makan jadi lebih sedikit,  makan berat hanya pada waktu sahur dan berbuka puasa.

Erick Thohir Ingin Siapkan Dana Pensiun Buat Atlet dan Pelatih

Durasi puasa yang panjang dari waktu imsak hingga berbuka juga memungkinkan tubuh untuk membakar cadangan energi dari glikogen dan lemak lebih banyak.

Namun berpuasa sendiri juga malah bisa menaikkan berat badan kita. Kenapa?  Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Herendra Medishita, Sp.JO (K) FIHA hal ini lantaran sebagian dari kita malas bergerak. Mereka yang malas bergerak ini mengaku merasa lemas lantaran tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh. Alhasil jika mereka berolahraga atau melakukan aktivitas fisik ditakutkan bisa membuat mereka semakin lemas.

700 Peserta Meriahkan MI-FunRun 2025

"Karena kondisi kita yang mengalami kekurangan kadar gula sehingga kita malas bergerak. Kita ada di level dimana menghemat energi, leyeh-leyeh, karena ada rasa gulanya turun. Sehingga kita seperti enggak punya energi," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Maret 2024. 

ASEAN Para Games 2025, CdM Reda Manthovani Pastikan Persiapan Atlet Indonesia Capai 75 Persen

Padahal kata Herendra, kalau kita mengurangi aktivitas fisik dan mengikuti rasa malas itu, akibatnya metabolisme turun. Alhasil proses metabolisme yang turun sementara konsumsi makan saat sahur dan berbuka berlebihan menyebabkan penambahan berat badan. 

"Karena aktivitas fisik kita enggak ada. Tapi ketika kita beraktivitas fisik tubuh kita akan mengambil cadangan energi dari lemak, dari protein, dari yang ada di dalam diri," kata dia.

Herendra juga menjelaskan bahwa dirinya selalu menyarankan untuk semua masyarakat untuk tidak berhenti melakukan olahraga selama puasa. Untuk jenis olahraga yang disarankan adalah jenis olahraga bersifat aktivitas sedang.

"Kalau puasa bisa turunin jadi aktivitas sedang selama 60-90 menit, contohnya jalan cepat, naik tangga. olahraga tipis-tipis mempertahankan level metabolisme kita di level yang baik, tidak melambat," ujarnya.

Dia menambahkan,"Sehingga apa yang kita makan saat sahur dikonversi menjadi energi. ketika kita makin malas, konversi menjadi energi itu semakin melambat, itu yang membuat kita jadi lesu, lemah. Padahal ada cadangan energi," jelasnya.
 

 

KORMI Lepas 7 Atlet yang Akan Berlaga di  WFF Malaysia

Lepas 7 Atlet ke WFF Malaysia, KORMI Target Harumkan Nama Bangsa

Komite Olahraga Rekreasi Indonesia (KORMI) DKI Jakarta resmi melepas kontingen Persatuan Binaraga dan Fisik Indonesia (PERBAFI)

img_title
VIVA.co.id
30 September 2025