Leukemia, Ternyata Jadi Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Anak Indonesia

Ilustrasi leukemia
Sumber :
  • flickr

Jakarta, VIVA – Menurut data Globocan tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak (usia 0-19 tahun) sebanyak 11.156. Namun berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2021, kanker anak yang dapat disembuhkan di Indonesia hanya kurang dari 30 persen kasus. 

Ini Alasan Perawatan Paliatif Sangat Dibutuhkan Pasien Kanker

Jumlah penderita kanker anak di Indonesia meningkat setiap tahun. Jenis kanker yang umum diderita anak antara lain, tumor otak, kelenjar getah bening (limfoma), kanker saraf (neuroblastoma), dan kanker jaringan otot (rabdomiosarkoma). Lalu, jenis kanker apa yang paling banyak diderita anak Indonesia? Scroll untuk tahu lebih lanjut, yuk!

Yoldi James Tuju, Wakil Ketua 1 Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI), menjelaskan, data yang dikumpulkan YKAI dari tahun 2010-2024 terkait jumlah penderita kanker anak menyentuh angka 7 ribu. Namun, itu hanya sebagian kecil saja yang baru terdeteksi. 

Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, Ini Kunci Keberhasilan Penanganan Kanker Paru

“Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) hanya memiliki data yang ada di internal kami, yang bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, seperti Dharmais, beberapa di Jakarta, ada juga di Jogja, RS Sarjito, dan lain-lain,” ujar Yoldi saat Exclusive Media Talk Art for Impact #LikeABosch: An auction to support childhood cancer by Bosch Home Appliances for YKAI, di Jakarta, Senin 10 Februari 2025. 

“Data yang kami himpun pun belum mewakili keseluruhan data penyintas kanker yang ada. Karena kasusnya masih seperti puncak gunung es. Jadi kebanyakan pasien datang ketika stadium sudah lanjut,” sambungnya. 

Joe Biden Didiagnosa Mengidap Kanker Prostat, Sudah Menyebar ke Tulang

Ilustrasi kanker payudara

Photo :
  • Pixabay/pexels

Lebih lanjut Yoldi pun mengungkap, jenis kanker yang paling banyak diderita anak Indonesia. 

“Data ini mungkin mewakili semuanya karena data di rumah sakit hampir sama. Kanker yang paling banyak (diderita anak Indonesia) adalah cancer darah (leukemia). Itu data yang ada di Yayasan Kanker Anak Indonesia,” ungkapnya. 

Leukemia sendiri menempati posisi pertama jenis kanker yang paling banyak diderita anak Indonesia dengan 3.880 (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening sekitar 640 (5,7 persen) dan kanker otak 637 (5,7 persen), menurut data Globocan 2020.

“Maka dari itu, penting sekali sosialisasi orang untuk peduli terhadap kesehatan. Kebanyakan orang kalo dia sudah panas tinggi, coba (pengobatan) alternatif segala macem. Kalau sudah tak terkendali, datang-datangnya (ke RS) sudah stadium 3. Padahal, cancer bisa disembuhkan. Kemungkinan besar dapat sembuh jika diatasi sejak dini,” imbuhnya.

Dalam rangka mendukung perjuangan anak-anak penderita kanker di Indonesia, Bosch Home Appliances meluncurkan inisiatif sosial bertajuk Art for Impact #LikeABosch: An Auction to Support Childhood Cancer by Bosch Home Appliances for YKAI. Program ini menggabungkan seni, inovasi, dan solidaritas, dengan tujuan mengumpulkan dana untuk Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI). 

Kolaborasi antara Bosch dengan YKAI yang melibatkan seniman terkemuka dan anak-anak penyintas kanker akan terwujud dalam pameran dan lelang sepuluh kulkas artistik yang dikustomisasi menjadi karya seni unik. Program ini berlangsung bertepatan dengan bulan peringatan Kanker Anak Sedunia dan menyoroti pentingnya memberikan dukungan emosional dan finansial bagi anak-anak yang sedang menjalani pengobatan kanker. 

Setiap karya seni yang dipamerkan memiliki pesan harapan dan semangat untuk keluarga-keluarga yang berjuang di tengah tantangan berat ini. Semua dana yang terkumpul dari lelang akan disalurkan untuk mendukung program pendampingan bagi anak-anak yang berjuang melawan kanker yang dijalankan oleh YKAI.

Presiden Direktur Bosch Home Appliances Indonesia, Anil Narula menjelaskan, setiap kulkas yang dikustomisasi menjadi karya seni bukan hanya peralatan rumah tangga, tetapi simbol harapan dan dukungan bagi anak-anak yang berjuang melawan kanker, terutama dalam masa pengobatan dan pemulihan. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada YKAI, para seniman, dan anak-anak penyintas kanker yang telah berkolaborasi dan berpartisipasi, karena mereka telah mewujudkan bagaimana seni dan teknologi bisa menginspirasi dan memberi kekuatan untuk menciptakan dampak positif nyata. Hal ini juga sejalan dengan komitmen sosial kami secara global di mana kesehatan, pendidikan, dan isu sosial menjadi fokus utama yang terus kami jalankan,” ujar Anil.

Setiap kulkas diubah menjadi kanvas seni, membawa pesan tentang harapan, kekuatan, dan keceriaan melalui tema Food for Hope. Seniman-seniman ternama seperti Tutu, Muklay, Bunga Yuridespita, Meiliana, Erika Richardo, Winola, dan anak-anak penyintas kanker terlibat dalam inisiatif sosial ini. Mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan cerita mereka melalui berbagai warna, bentuk, dan simbol yang terinspirasi oleh makanan sebagai sumber kekuatan.

Pameran Art for Impact #LikeABosch akan berlangsung di Ashta District 8, Jakarta, mulai 10 hingga 23 Februari 2025.   Dengan berpartisipasi dalam lelang ini, setiap pembeli bukan hanya membawa pulang karya seni yang unik, tetapi juga turut serta dalam memberi harapan bagi anak-anak yang tengah berjuang melawan kanker. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya