Jangan Asal Main Urut Saat Cedera Usai Olahraga, Ini yang Bisa Terjadi
- Pixabay/ Andreas
Jakarta, VIVA – Cedera sering dialami bukan hanya oleh atlet namun juga mereka yang gemar berolahraga. Salah satu cedera yang sering dialami ketika berolahraga adalah cedera pergelangan kaki.
Cedera olahraga ini terjadi ketika ligamen yang menghubungkan tulang dan menjaga kestabilan pergerakan sendi mengalami peregangan secara berlebihan atau bahkan robek.
Olahraga seperti berlari, jogging, melompat, dan berjalan di permukaan yang tidak rata merupakan beberapa jenis aktivitas fisik yang paling sering menyebabkan terkilir.
Ketika kaki terkilir atau sering dikenal masyarakat dengan keseleo, banyak dari kita yang memilih untuk datang ke tukang pijit. Ya, tukang pijit dipercaya dapat membantu masalah kaki terkilir.
Namun apakah tindakan tersebut tepat? Terkait hal itu, Spesialis Orthopedi & Traumatologi, dari RS Siloam Mampang, dr. Isa An Nagib, SpOT (K), FICS angkat bicara. Nagib sendiri mengaku memang kebiasaan tersebut sudah terpola di masyarakat. Namun sebagai seorang dokter dia ingin memberikan eedukasi kepada masyarakat bahwa ada baiknya memeriksakan diri ke dokter.
Bukan tanpa sebab, ditakutkan jika ternyata tindakan yang dilakukan tukang pijat tersebut malah memperparah kondisi cedera tersebut.
"Itu sudah terpola ya yang ada di masyarakat, tugas kita memberikan edukasi kepada mereka bahwa ya memang kalau selagi dibawa ke pengobatan alternatif masih still on the track ya it’s okay. Kalau malah tindakan-tindakannya malah mencederai lagi yang sudah cedera malah tambah cedera. Jadi komplikasi kita (dokter) malah mentreatmentnya jadi ribet lebih parah lagi kondisinya," kata dia saat ditemui dalam acara opening ceremony Siloam Sports Medicine & Performance Center di Siloam Mampang Jakarta Selatan, Kamis 13 Maret 2025.
Meski membutuhkan waktu dan tidak mudah, namun demikian sudah menjadi tugasnya untuk terus mengedukasi masyarakat dalam menangani cedera.
"Jadi tugas kita mengedukasi ke masyarakat memang butuh waktu, butuh effort tidak gampang memang," kata dia.
Di sisi lain, terkait dengan penanganan pertama ketika mengalami cedera saat olahraga, Nagib mengungkap masyarakat bisa menggunakan metode RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation). Metode ini membantu meredakan pembengkakan, mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan pada cedera ringan.
"Jadi ada penanganan pertama RICE jadi kita istirahatkan bagian yang cedera tersebut, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan kemudian di bebat (balut dengan perban elastis untuk mencegah pembengkakan) kemudian dibuat lebih tinggi dari jantung," kata dia lebih lanjut.
Nagib mengungkap jika setelah melakukan RICE tersebut tidak mengalai perubahan. Maka dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke spesialis orthopedi yang berfokus ke cedera olahraga. Nantinya dokter tersebut akan melakukan sejumlah screening untuk mengetahui kondisi yang terjadi serta penaganan yang tepat.
"Setelah itu discreening apakah itu di rontgen atau screening lebih lanjut, MRI atau yang lain untuk mengetahui pastinya masalahnya. Apakah ada cedera pada ligamen atau cedera pada lainnya, kemudian diberikan treatment apakah cukup konservatif tanpa operasi ataukah memang membutuhkan tindakan operasi. Barang tentu kita pastinya tidak akan melakukan overtreatment kalau memang pasien cukup konservatif tentu akan kita lakukan konservatif tanpa operasi," kata dia.
Dia mejelaskan kondisi yang perlu dibawa ke rumah sakit sendiri sesuai dengan evaluasi kondisi. Ketika dalam kurun waktu hingga 3 hari tidak adanya perbaikan maka sudah seharusnya mereka ke dokter.
"Kita bisa mengevaluasi artinya 1-2 hari ada keluhan penurunan bengkak berkurang aktivitas pelan-pelan sudah biasa lagi berarti kemungkinan besar tidak parah. Tapi setelah di evaluasi 1, 2, 3 hari tidak ada perubahan jangan terlalu lama segera konsultasi ke dokter orthopedi sport injury medication untuk diperiksa maupun didiagnosis lebih lanjut masalahnya," kata dia.
Sebagai informasi, Siloam Mampang Hospital secara resmi membuka layanan Sport and Medicine yang komperhensif mulai dari pencegahan cedera, pemulihan cedera hingga peningkatan performa atlet. Selain itu layanan ini juga didukung oleh tim dokter berpengalaman di dalamnya seperti Spesialis Orthopedi, Spesialis Kedokteran Olahraga, Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis, Spesialis Gizi Klinik, dan Sport Event Doctor. Selain itu Siloam Sports Medicine Performance & Center ini dilengkapi dengan peralatan medis mutakhir untuk diganosis dan terapi cedera serta teknologi terknini untuk pemantauan performa. Layanan ini bisa diakses bagi semua usia dan tingkat aktivitaas, dari atlet prestasi dan profesional. sport anthusiast hingga masyarakat umum yang ingin menjaga kesehatan dan kebugaran.