Tips Puasa Nyaman bagi Penderita Asam Lambung, Hindari 6 Kesalahan Ini
- ajabwicaksono dari Freepik
Jakarta, VIVA – Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi bagi penderita asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), menjalankan puasa bisa menjadi tantangan tersendiri.
Pasalnya, kondisi perut kosong dalam waktu lama dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati, perut kembung, mual, hingga sensasi terbakar di dada (heartburn).
Namun, bukan berarti penderita asam lambung tidak bisa berpuasa. Dengan menerapkan pola makan dan gaya hidup yang tepat, Anda tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman tanpa harus khawatir asam lambung naik.
Dirangkum dari Heathline pada Senin, 24 Maret 2025, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah naiknya asam lambung selama puasa.
Ilustrasi gerd
- dwiputras dari Freepik
1. Pilih Makanan yang Tepat Saat Sahur dan Berbuka
Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka memiliki peran besar dalam mencegah naiknya asam lambung. Sebaiknya pilih makanan yang mudah dicerna dan tidak merangsang produksi asam berlebihan, seperti oatmeal, nasi merah, dan roti gandum, yang bisa memberikan energi tahan lama dan menjaga kestabilan asam lambung.
Buah-buahan yang tidak asam, seperti pisang, apel, dan pepaya, yang dapat membantu menetralkan asam lambung. Protein rendah lemak, seperti dada ayam, ikan, dan tahu, yang tidak membebani pencernaan.
2. Makan dengan Porsi Kecil dan Tidak Berlebihan
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat berbuka adalah langsung makan dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada lambung dan memicu naiknya asam lambung.
Sebaiknya, berbukalah dengan porsi kecil terlebih dahulu, misalnya dengan kurma dan air putih, lalu tunggu beberapa menit sebelum mengonsumsi makanan utama.
Saat sahur, usahakan untuk makan secukupnya agar lambung tidak terlalu penuh tetapi tetap mendapat asupan gizi yang cukup untuk bertahan selama puasa.
3. Hindari Langsung Tidur Setelah Sahur dan Berbuka
Ilustrasi orang tidur.
- www.istockphoto.com
Setelah makan, tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan. Jika langsung tidur setelah makan, risiko naiknya asam lambung akan meningkat karena posisi berbaring membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.
Disarankan untuk memberi jeda sekitar 2–3 jam setelah makan sebelum tidur agar makanan bisa dicerna dengan baik. Jika ingin beristirahat, cobalah duduk tegak atau berbaring dengan posisi kepala lebih tinggi dari perut.
4. Perhatikan Jenis Minuman yang Dikonsumsi
Minuman juga berpengaruh besar terhadap kesehatan lambung selama puasa. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi dan teh, serta minuman bersoda yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Sebagai gantinya, minumlah air putih dalam jumlah cukup, serta minuman herbal seperti teh jahe atau air hangat dengan madu yang dapat membantu menenangkan lambung.
5. Kurangi Stres dan Jaga Pola Hidup Sehat
Stres dapat memperburuk gejala asam lambung karena bisa merangsang produksi asam secara berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan emosional selama puasa dengan melakukan aktivitas yang menenangkan seperti berzikir, meditasi, atau sekadar berjalan santai.
Selain itu, lakukan olahraga ringan seperti yoga atau peregangan untuk membantu pencernaan tetap lancar. Hindari aktivitas fisik berat setelah makan karena bisa meningkatkan tekanan dalam lambung.
6. Konsumsi Obat jika Diperlukan
Jika gejala asam lambung terus muncul meskipun sudah menjaga pola makan dan gaya hidup, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat yang aman dikonsumsi saat puasa.
