Jarang Berolahraga Bisa Bikin Melarat, Ungkap Pakar

Berolahraga.
Sumber :
  • Pixabay/Skeeze

VIVA.co.id – Siapa sangka, gerak aktif dan berolahraga berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu dampak negatif akibat jarang berolahraga adalah kondisi keuangan yang memburuk.

Eri Cahyadi Optimistis Erick Thohir Majukan Semua Cabang Olahraga Indonesia

Saat seseorang berkomitmen waktu dalam berolahraga rutin, ternyata secara tidak langsung dapat mengurangi risiko pendapatannya menurun. Demikian ungkap seorang pakar.

"Ini adalah faktor yang saling memengaruhi. Saat sibuk dengan pekerjaan dan tidak memiliki waktu olahraga, maka penerapan gaya hidup sehat terkendala," ujar spesialis kedokteran olahraga, dr. Rachmad Wishnu SpKO, di kawasan Sudirman, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Optimisme Mengiringi Erick Thohir Pimpin Kemenpora

Saat olahraga terkendala, maka berdampak pada penurunan kondisi fisik. Hal itu juga berakibat pada manajemen stres, pola tidur serta diet yang tidak teratur.

"Kondisi fisik dan mental yang menurun dapat berdampak pada penyakit tidak menular (PTM). Maka segala sesuatunya menjadi menurun dari segi kualitas hidup bahkan keuangannya," kata Rachmad.

Playoff Media Cup 2025, 8 Tim Berebut Tiket ke Putaran Final

Produktivitas yang menurun, lanjut dia, akan mengakibatkan sulit bekerja. Hal ini membuat tubuh membutuhkan asupan obat lebih untuk mampu membantu gerak aktif. Di titik ini yang akhirnya membuat keuangan semakin menipis.

"Biaya tinggi pada pengobatan itu pasti menguras kantong. Dan, saat ini terjadi, tingkat kebahagiaan menurun sehingga penyakit menjadi sulit hilang," lanjut Rachmad. (ren)

Acara gowes serentak bertajuk Pedal Merdeka 2025 digelar pada 30-31 Agustus

Ribuan Pesepeda Kobarkan Semangat Persatuan di Pedal Merdeka 2025

Acara gowes serentak bertajuk Pedal Merdeka 2025 digelar pada 30-31 Agustus di 63 kota se-Indonesia. Lebih dari 6.000 peserta turun ke jalan.

img_title
VIVA.co.id
19 September 2025