Tujuh Macam Bau, Mana yang Berbahaya?

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pexels/Zygimantas Trinka

VIVA.co.id – Tubuh manusia memiliki bau alami. Tak hanya tubuh, area intim wanita atau vagina, juga seringkali mengeluarkan bau yang berbeda-beda. Karena aroma bau yang ditimbulkan, kebanyakan wanita sering menggunakan parfum khusus atau cairan sabun khusus pembersih area kewanitaan.

Gimana Biar Vagina Enggak 'Becek' Saat Bercinta? Begini Jawaban Dokter Boyke

Namun tahukah Anda, area intim wanita yang sehat ternyata memang memiliki aroma yang berbeda pada waktu yang berbeda dalam sebulan. Bergantung pada bau unik yang dimiliki tubuh Anda, bau area intim wanita juga akan terus berubah seiring dengan terjadinya siklus menstruasi yang berbeda. Selain itu, faktor seperti berkeringat, berolahraga atau hubungan seks tanpa kondom juga bisa membuat area intim wanita berbau dengan cara tertentu, tapi hanya untuk sementara.

Namun, tetap saja bau yang dikeluarkan oleh area kewanitaan, harus diwaspadai karena bisa jadi ini tanda adanya masalah serius pada wanita. Sering kali masalah tersebut disertai gejala lain seperti gatal atau nyeri saat buang air kecil. Jadi penting untuk wanita, mengenali aneka macam bau area kewanitaannya.

Kenali Penyebab Gejala Dispareunia, IDI Atambua Berikan Informasi Pengobatan

Berikut beberapa aroma yang bisa dikeluarkan oleh area kewanitaan dan tanda kesehatan yang ditunjukkan seperti dilansir Times of India.

Bau ragi atau roti

Kenali Bahaya Penyakit Vulvovaginitis, IDI Cianjur Berikan Informasi Pengobatan

Area kewanitaan bisa saja mengalami infeksi ragi, terkadang tidak berbau setiap saat dan disertai sejumlah gejala lainnya. Namun, ini wajar, jika gejala lain yang menyertainya tidak membuat area kewanitaan gatal ataupun nyeri. Dan Anda perlu tahu, bisa jadi ada kasus kesehatan tertentu saat area intim wanita memancarkan bau seperti roti atau apek. Meskipun Anda bisa mengatakannya melalui gejala yang menyertainya, bau ragi dapat membantu Anda membedakannya dari infeksi vagina lainnya yang menunjukkan gejala yang sama.

Bau busuk

Jika Anda menggunakan tampon dan area intim tiba-tiba mulai berbau busuk, Anda harus mengunjungi ginekolog secepat mungkin. Jangan salah, tampon bisa hilang di area intim Anda. Hal ini lebih sering terjadi, dan ginekolog Anda adalah satu-satunya yang bisa mengetahui penyebabnya.

Bau amis

Jika area kewanitaan Anda mulai memancarkan bau amis kuat, itu bisa menandakan dua jenis infeksi vagina: vaginosis bakteri dan trikomoniasis. Bakteri vaginosis terjadi karena pertumbuhan berlebih bakteri dan gangguan keseimbangan pH vagina. Jika bau busuk memburuk setelah berhubungan seks, kemungkinan Anda akan mengalami vaginosis bakteri. Di sisi lain, trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang sangat mudah disembuhkan. Gejalanya termasuk mengeluarkan cairan kehijauan dan rasa sakit saat buang air kecil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya