Seorang Pendeta Buka Gereja Sekaligus Pabrik Minuman Beralkohol

Ilustrasi minuman bir.
Sumber :
  • Pixabay/Alexas_Fotos

VIVA – Anda mungkin berpikir bahwa meminum bir adalah sesuatu yang diterima di gereja. Namun, salah satu pendeta mencoba untuk mennyatukan keduanya.

Detik-detik Pria Tembaki Ratusan Jemaat Beribadah di Gereja Michigan, 2 Orang Tewas-8 Luka

Dilansir dari laman Food Beast, Kamis, 16 Agustus 2018, pendeta di Santa Cruz, California, Chris VanHall berencana untuk membuka suatu tempat berkonsep hibrida atau gabungan antara gereja dan brewery atau pabrik minuman beralkohol. Tempat tersebut yang bakal dibuka musim panas nanti akan menjadi gereja biasa sekaligus tempat orang berkumpul dan nge-bir bareng.

VanHall yang bertugas di Greater Purpose Community Church di Santa Cruz saat ini tengah menguji coba idenya itu. Ia menjual gedung gereja lama dan menggelar acara gereja di sebuah food lounge, di mana tap beer disediakan.

Respons Ucapan Ketua Sinode GKI Tanah Papua, Senator PFM Minta Prabowo Buka Peluang Dialog

Namun, VanHall selalu mengingatkan para anggota gereja untuk selalu minum alkohol dengan bertanggung jawab. Ia membatasi untuk minum bir atau wine cukup segelas atau dua gelas saja saat menghadiri acara gereja.

Sebagai informasi, konsumsi alkohol di gereja sebenarnya bukanlah suatu konsep yang baru. Faktanya, itu merupakan tradisi historis bagi para umat Kristiani untuk menggunakan wine saat Communion, meski sejak bertahun-tahun lalu banyak gereja yang mengganti wine dengan jus anggur.

Dongkrak Transaksi Perbankan 6,5 Juta Jemaat HKBP, BTN Sediakan Tabungan Khusus hingga Permudah Pembiayaan Properti

Dengan membuka gereja yang juga berfungsi sebagai pabrik minuman beralkohol, VanHall berencana untuk menyumbangkan keuntungan yang ia hasilkan dari memproduksi alkohol. Sebanyak 30-60 persen keuntungan rencananya akan disumbangkan ke sebuah yayasan kemanusiaan.

Ilustrasi penembakan.

Jumlah Korban Tewas Penembakan di Gereja Michigan Jadi 5 Orang, Termasuk Pelaku

Penegak hukum AS berhasil mengidentifikasi tersangka pelaku penembakan yang bernama Thomas Jacob Sanford, pria berusia 40 tahun dari kota tetangga Burton.

img_title
VIVA.co.id
29 September 2025