Seorang Pendeta Buka Gereja Sekaligus Pabrik Minuman Beralkohol

Ilustrasi minuman bir.
Sumber :
  • Pixabay/Alexas_Fotos

VIVA – Anda mungkin berpikir bahwa meminum bir adalah sesuatu yang diterima di gereja. Namun, salah satu pendeta mencoba untuk mennyatukan keduanya.

Serangan Teroris di Dagestan Rusia, 9 Orang Tewas dan 25 Orang Luka-luka

Dilansir dari laman Food Beast, Kamis, 16 Agustus 2018, pendeta di Santa Cruz, California, Chris VanHall berencana untuk membuka suatu tempat berkonsep hibrida atau gabungan antara gereja dan brewery atau pabrik minuman beralkohol. Tempat tersebut yang bakal dibuka musim panas nanti akan menjadi gereja biasa sekaligus tempat orang berkumpul dan nge-bir bareng.

VanHall yang bertugas di Greater Purpose Community Church di Santa Cruz saat ini tengah menguji coba idenya itu. Ia menjual gedung gereja lama dan menggelar acara gereja di sebuah food lounge, di mana tap beer disediakan.

Pendeta Gilbert Jalani Sidang Mediasi Perkara atas Gugatan Aktivis Kristiani, Ini Tuntutannya!

Namun, VanHall selalu mengingatkan para anggota gereja untuk selalu minum alkohol dengan bertanggung jawab. Ia membatasi untuk minum bir atau wine cukup segelas atau dua gelas saja saat menghadiri acara gereja.

Sebagai informasi, konsumsi alkohol di gereja sebenarnya bukanlah suatu konsep yang baru. Faktanya, itu merupakan tradisi historis bagi para umat Kristiani untuk menggunakan wine saat Communion, meski sejak bertahun-tahun lalu banyak gereja yang mengganti wine dengan jus anggur.

Diduga Lakukan Penggelapan, Pendeta Gideon Simanjuntak Dilaporkan ke Polisi

Dengan membuka gereja yang juga berfungsi sebagai pabrik minuman beralkohol, VanHall berencana untuk menyumbangkan keuntungan yang ia hasilkan dari memproduksi alkohol. Sebanyak 30-60 persen keuntungan rencananya akan disumbangkan ke sebuah yayasan kemanusiaan.

Suasana di Gereja Rusia Setelah Aksi Teroris (Doc: RIA Novosti)

Korban Jiwa Aksi Terorisme di Rusia Naik Jadi 16 Orang, Seorang Pendeta Tewas Digorok

Setidaknya 15 petugas polisi dan seorang pendeta tewas, setelah orang-orang bersenjata, pada Minggu, 23 Juni 2024, melakukan serangan di beberapa tempat ibadah di Rusia.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2024