Menyantap Sate Kambing Ora Umum di Warung Tali Roso Klaten Jawa Tengah

Warung Sate Tali Roso, Klaten, Jawa Tengah.
Sumber :
  • VIVA/Teguh Joko Sutrisno.

VIVA Kuliner – Sate kambing ora umum. Begitu kata kawan yang sudah pernah jajan di Warung Sate Tali Roso Pak Tri, Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah. Kata ora umum, sering diucapkan oleh orang Jawa terhadap sesuatu yang beda dan punya kelebihan.

Terpopuler: 5 Makanan yang Bikin Kurus Hingga Silaturahmi Punya Manfaat Luar Biasa

Nah, sate kambing di Warung Tali Roso memang punya kelebihan dan beda dari sate kambing umumnya. VIVA yang datang langsung ke warung tersebut, langsung ikut berderet antre. Banyak yang datang ke sini karena penasaran dengan sate kambing yang viral di jagat medsos tersebut. Yuk, scroll untuk tahu gimana kelezatannya.

Begitu lihat satenya yang lagi dipanggang, langsung bikin pengantre buka HP dan merekamnya. Bagaimana tidak, ukuran satenya memang ora umum alias besar dan panjang. Tusuknya pun tidak pakai bambu tapi pakai besi stainless seukuran ruji roda. Saking besarnya, satu tusuk sate kambing di sini setara dengan sepuluh tusuk sate kambing biasa. Dan memang, seporsi sate di Warung Tali Roso didapat dari setusuk sate saja.

Silaturahmi Punya Manfaat Luar Biasa, Ustaz Khalid Basalamah Ungkap Fakta Mengejutkan

Saat dihidangkan, seluruh daging diluruhkan atau dilepas dari tusuk besi dan dihidangkan dalam piring bersama kol mentah, tomat, cabai  merica, dan kecap manis.

Jaga Berat Badan saat Libur Lebaran, Pilih 5 Makanan yang Bikin Kurus Ini

VIVA sempat mengobrol dengan si pemanggang sate. Dalam satu panggangan besar, hanya bisa terisi sekitar sepuluh tusuk saja. Potongan dagingnya besar-besar, dan dalam satu tusuk bisa memuat 20 potongan daging besar.

"Coba saja mas ikut manggang, boleh kok. Banyak yang datang ke sini ikut nyoba manggang. Nggak bakal gosong, kan kita ikut ndampingi," kata Gunanto, peracik sate kambing Tali Roso, Sabtu 29 April 2023.

VIVA pun ikut mencoba membolak-balik sate yang terasa berat ini. Butuh waktu lebih lama untuk mematangkannya karena memang dagingnya lebih tebal dari sate biasa. Tampak pembeli dengan pakaian bagus-bagus (sepertinya habis silaturahmi Lebaran), sibuk merekam saat VIVA ikutan manggang sate.

Antrean di depan warung sama banyaknya dengan yang di dalam. Seluruh tempat duduk penuh, sehingga yang antre rela berdiri menunggu sambil tengak-tengok menyelidik, pembeli di meja mana yang hidangannya sudah hampir habis disantap, sehingga bisa segera gantian tempat duduk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya