Ini 10 Kuliner Yogya yang Membakar Selera

Pembuatan oleh-oleh khas Yogya, bakpia.
Sumber :
  • Antara/ Regina Safri

VIVA.co.id – Yogyakarta dan Solo sejarahnya berasal dari kerajaan yang sama, Mataram. Namun, sejak Perjanjian Giyanti, 13 Februari 1755, secara de facto maupun de jure, Kerajaan Mataram pecah menjadi dua.

Sebelah barat Kali Opak diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi yang selanjutnya diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I berkedudukan di Yogyakarta. Sebelah timurnya, menjadi Surakarta atau Solo dengan pewaris tahta Mataram, yakni Sunan Pakubuwono III.

Keraton Yogyakarta Tiadakan Acara Tradisì Mubeng Beteng 1 Suro

Sejak itu, kedua kawasan itu berkembang menurut budaya dan karakternya sendiri-sendiri. Jenis makanan khasnya pun akhirnya berbeda. Pasti disesuaikan dengan alur perkembangan karakter daerahnya.

“Tapi, sensasi makanan khas Yogya juga layak dicoba, ketika Anda mudik Lebaran ke Yogyakarta," kata Vita Datau Mesakh, Ketua Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) di Jakarta. 

Vita mencatat banyak makanan khas di Kota Pelajar tersebut. Ia pun merangkum menjadi 10 makanan paling top dan favorit di Yogyakarta. 

Penutupan Wisata ke Keraton Yogyakarta Diperpanjang hingga 20 Juli

Silakan cari di hastag: #PesonaKulinerJogja, #PesonaLebaranJogja #PesonaIndonesia #WonderfulIndonesia. Yang pasti, Menpar Arief Yahya berterima kasih atas kurasi yang dilakukan Vita Datau, Ketua AGI.

1. Gudeg Manggar
Istimewanya apa sih Gudeng Manggar ini? Bahan utamanya dari bunga kelapa muda, yang dicampur dengan bumbu lengkap gudeg. Tekstur kasar dari bunga kelapa muda (manggar) menyerap bumbu lebih mudah tentunya dengan waktu memasak yang lebih lama dari bahan nangka muda. Rasa manis dan ketumbar yang kuat meninggalkan jejak di lidah kita. “Ini recommended, dan Anda patut mencobanya,” kata Vita.

Kunjungan Wisatawan ke Keraton Yogyakarta Ditutup Sementara

2.Gudeg
Gudeg Pawon sudah ada sejak 1958, lebih dikenal dengan sebutan Gudeg Bu Jum atau Gudeg Kayu di Jalan Adisucipto, Yogyakarta. Berbahan dasar nangka muda. Selain menggunakan bumbu dasar putih-putih, santan, uniknya juga menggunakan daun jati yang menjadikan warna merah di nangkanya. Di mana hasil akhirnya adalah gudeg kering. Lauk pendamping lainnya adalah opor ayam, sambal krecek, tahu dan tempe bacem juga telor menambah lengkap memanjakan lidah.

3. Oseng-oseng Mercon Bu Narti
Kalau tidak suka makanan pedas, jangan coba-coba makan makanan yang membuat tubuh berkeringat. Dijamin kipas-kipas mulut, meskipun disantap di ruang AC 16 derajat. Mulut seperti terbakar dan panasnya lama. Karena itu, dengan nasi panas, oseng-oseng superpedas akan menyengat lidah kita. Bahan dasar kikil dan campuran bumbu rempah, juga membuat kita mengingat pengalaman pertama makan oseng-oseng mercon Bu Narti ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya