Begini Cara Mudah Hindari Anak dari Obesitas

Ilustrasi anak obesitas.
Sumber :

VIVA – Masih ingat Satya Putra Ana? Ia adalah seorang anak yang menderita obesitas dengan berat 110 kilogram. Satya meninggal dunia bulan lalu, di Karawang, Jawa Barat, akibat menderita sesak nafas.

Miris, Ternyata Masih Ada Posyandu yang Berikan Kental Manis

Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas tahun 2018, menunjukkan adanya kenaikan obesitas pada balita. ADibandingkan dengan data 2007 yang menunjukkan angka 10,5 persen, di 2018 proporsi obesitas menjadi 21,8 persen.

“Obesitas memicu penyakit tidak menular, seperti diabetes dan hipertensi. Jika obesitas meningkat, maka prevalensi Penyakit Tidak Menular akan meningkat pula,” ujar Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Barat, dr Dian Indahwati, SpOG, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis 17 Oktober 2019.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Data tersebut juga menunjukkan, angka prevalensi kanker naik dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen. Begitu pula prevalensi stroke, naik dari tujuh persen menjadi 10,9 persen.

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen; dan dari hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.

Setelah Viral Ibu Utty, Terungkap Survey Mengerikan Soal Konsumsi Susu Kental Manis

“Obesitas di kalangan anak, disebabkan asupan gula yang berlebihan. Kondisi ini bisa kita temui pada anak yang mengonsumsi susu kental manis atau SKM,” tuturnya.

SKM, kata Dian,hanya cocok sebagai topping atau campuran saja, seperti pada es campur, puding,
martabak, atau yang lainnya.

Untuk mengurangi obesitas di kalangan anak, Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia dan Aisyiyah bekerja sama memberikan edukasi kesehatan, di antaranya melalui pendirian Rumah Gizi.

“Walaupun tanggung jawab kesehatan masyarakat ada di tangan pemerintah, namun pemerintah tidak
bisa sendirian, tanpa dukungan aktif seluruh elemen masyarakat,” ungkap Ketua YAICI, Arif Hidayat.

Pedagang menunjukkan produk susu kental manis kemasan yang dijual

Faktor Ekonomi Sebabkan Keterbatasan Akses Masyarakat pada Makanan Bergizi

Perilaku pemberian kental manis untuk balita mencerminkan adanya keterbatasan ekonomi dan kesenjangan pengetahuan yang cukup serius di masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2025