Manfaat Luar Biasa Menyusu ASI Dibanding Pakai Dot

Ilustrasi menyusui/ASI.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pertumbuhan dan perkembangan kompleks orofacial (sekitar wajah, rahang dan mulut) pada bayi sangat dipengaruhi oleh fase menyusui, yang umumnya dimulai dari bayi baru lahir hingga berusia dua tahun. Menyusu memungkinkan rahang bayi yang masih dalam proses perkembangan terbentuk menjadi lebih baik. 

5 Manfaat Hypnotherapy untuk Ibu Menyusui, Kurangi Stres Hingga Tingkatkan Produksi ASI

Proses belajar menghisap dan menelan yang merupakan proses utama pada fase menyusui akan menjadi keadaan yang sangat penting. Menyusui secara langsung dapat menstimulasi aktivitas otot-otot sekitar mulut dan lidah yang akan mempengaruhi sistem pencernaan dan pernafasan.

“Cara menghisap mempengaruhi tumbuh kembang rongga mulut dan gigi. Proses menghisap yang baik juga dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak,” kata Dokter Gigi Anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran, DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. KGA (K), dalam virtual press conference, Jumat 28 Mei 2021.

5 Tips Sehat untuk Ibu Menyusui yang Ingin Puasa di Bulan Ramadan

Memberikan ASI secara langsung dari payudara ibu adalah yang terbaik. Namun beberapa kondisi seperti alasan kesehatan hingga ibu yang bekerja menyebabkan dibutuhkannya alat bantu untuk memberikan air susu. Penggunaan botol menjadi salah satu pilihan dan solusi untuk masalah tersebut.

Eriska mengungkapkan bahwa mekanisme mengisap bayi yang menyusu langsung dari ibu dan bayi yang menggunakan botol susu berbeda. Dia menjelaskan bahwa bayi yang minum susu menggunakan alat bantu sering kali terjadi risiko seperti tersedak, kembung hingga terjadinya maloklusi (gangguan pertumbuhan gigi dan rahang yang terjadi pada anak). Hal ini karena bentuk dot yang tidak tepat, posisi bayi menyusu, kesiapan bayi menerima aliran susu, dan intensitas mengisap dot. 

Bolehkah Ibu Menyusui Makan Durian? Begini Faktanya

“Ada temuan fakta bahwa anak yang tidak mendapat ASI atau tidak menyusu langsung dari ibunya cenderung mengalami tingkat keparahan maloklusi lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapat ASI atau menyusu langsung,” ujar Eriska.

Ilustrasi ibu menyusui.

Cuti Melahirkan Terbukti Mampu Tingkatkan Durasi Menyusui Secara Signifikan

Ketua Satgas ASI dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Naomi Esthernita, menyatakan bahwa cuti melahirkan terbukti mampu meningkatkan inisiasi dan durasi menyusui.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025