Kemenkes Dapat 8 Laporan Usai Vaksin MR

Pemberian Vaksin Campak Rubella
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA.co.id – Kementerian Kesehatan telah menggulirkan program vaksinasi MR, atau Measles (campak) dan Rubella pada anak-anak sekolah di Pulau Jawa.

Ini dilakukan untuk mengeliminasi penyakit campak dan mengendalikan penyakit rubella, serta kecacatan bawaan akibat rubella, atau Congenital Rubella Syndrom pada tahun 2020.

Dari kegiatan vaksinasi yang dilakukan secara dua tahap, yakni bulan Agustus-September di Pulau Jawa, tercatat sudah ada 13.475.438 juta anak di Pulau Jawa yang telah mendapatkan imunisasi vaksin campak tersebut.

Dari seluruh daerah di Pulau Jawa, pada bulan ini tercatat ada delapan laporan terkait imunisasi vaksin MR yang masuk ke Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Ada delapan laporan yang masuk pascavaksin MR ini di Banten ada tiga, di Jawa Tengah ada satu, di Jakarta ada dua, dan Jawa Barat ada dua," ungkap Ketua Komite Nasional KIPI, Dr.dr. Indra Irawan, Sp.Ak saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.

Dari delapan kejadian tersebut, dijelaskannya, berdasarkan assessment yang dilakukan pihak Kementerian Kesehatan, belum ditemukan adanya co-insidential.

Salah satu temuan dari delapan laporan kepada KIPI ditemukan salah satu anak mengalami kejang yang diduga akibat dari vaksin MR tersebut. Namun, kenyataannya kejang tersebut terjadi, karena anak yang divaksin sedang tidak dalam keadaan sehat.

"Kalau anak dalam keadaan sehat dia vaksin, tidak ada kontraindikasi. Kalau kontraindikasi ada riwayat anafilatik (alergi) shock, baru kontraindikasi," paparnya.

Jangan Sampai Kalap, Ini 4 Dampak Negatif Konsumsi Daging Secara Berlebihan Bagi Kesehatan

Indra juga menjelaskan, setelah dicari tahu, anak tersebut ternyata sempat mengonsumsi obat anti epilepsi setelah vaksin. Padahal, diagnosisnya, diminum sebelum vaksin sehingga mengalami kejang.

"Steven Johnson (epilepsi) terjadi, karena minum obat anti epilepsi dimakan setelah divaksinasi dianogsisnya sebelum vaksin jadi kejang. Kemudian, di sekolah ada vaksin MR, dia vaksin tapi juga minum obat kejang alergi Steven Kohnson. Kami diagnosis, Steven Johnson di Indonesia laporan masuk di Jawa Barat atau Jakarta," paparnya.

Zaidul Akbar: Usia 40 Tahun ke Atas Minum Ini Kalau Mau Terbebas dari Penyakit

Indra pun menjelaskan, sebagian besar anak bisa saja mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi seperti demam, nyeri ringan, dan ruam. Dan, hal ini dinilai masih wajar dan normal. (asp)

Ilustrasi sayuran

7 Sayuran Pengubah Hidup, Wajib Dikonsumsi di Atas Usia 30 Tahun

Beberapa sayuran layak dimasukkan ke dalam menu makanan sehari-hari setelah usia 30 untuk mencegah masalah terkait usia, yaitu penyakit jantung, diabetes dan osteoporosis

img_title
VIVA.co.id
8 Februari 2025