Sembilan Tanda Anda Butuh Liburan
- Pexels/Pixabay
VIVA – Padatnya aktivitas pekerjaan terkadang membuat orang lupa untuk berlibur. Padahal, waktu berlibur dibutuhkan setiap pekerja untuk membuat pikiran dan tubuh mereka kembali rileks menghadapi pekerjaan.
Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan asuransi perjalanan Allianz Global Assistance pada bulan Agustus 2017 menemukan, 48 persen dari millennial tidak menggunakan semua waktu luang mereka.
Dalam survei sebelumnya Allianz mengungkapkan, bahwa 53 persen orang Amerika telah menjalani satu tahun atau lebih tanpa liburan, dan 37 persen melewati waktu lebih dari dua tahun tanpa liburan.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, Fortune melaporkan, bahwa dua per tiga karyawan yang disurvei menyatakan, budaya perusahaan mereka kontradiktif, mengecilkan hati, Â jika akan mengajukan cuti. Namun, pentingnya liburan tidak bisa diabaikan.
Penelitian dari Psychology Today Research menunjukkan, bagaimana liburan dapat mengurangi tingkat stres, dan 81 persen manajer setuju bahwa liburan mengurangi kelelahan, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik dan emosional yang serius jika diabaikan.
Untungnya, kelelahan bisa dihindari jika Anda belajar mengenali tanda-tandanya. Berikut adalah sembilan gejala paling umum dari kelelahan. Sembilan tanda ini pun dapat disinyalir memberikan gambaran Anda membutuhkan liburan.
1. Anda memiliki perasaan negatif
Anda merasa bosan dan mengalami kesulitan untuk mengumpulkan motivasi untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Semua orang dan segala hal tentang pekerjaan Anda mengganggu Anda, dan Anda merasa tidak puas atau terpenuhi ketika harus mengerjakan pekerjaan sehari-hari dan keseluruhan rencana karier. Jika pikiran negatif ini meresap ke dalam kehidupan pribadi Anda, inilah saatnya untuk beristirahat.
2. Anda sedang sakit
Bila Anda merasa cemas atau kewalahan saat bekerja, otak Anda melepaskan hormon stres sebagai respons "fight-or-flight" (melawan atau melarikan diri) terhadap apa pun yang menyebabkan stres. Seiring waktu, konsekuensi fisiologis dari reaksi kimia. Seperti peningkatan denyut nadi, tekanan darah, berkeringat. Tidak hanya itu, hal ini bisa lebih parah seperti nyeri dada, sakit punggung, ketegangan mata, sakit kepala, masalah gastrointestinal, pusing, dan pingsan.
Kelelahan yang datang dengan beban kerja yang berat juga bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap virus flu, flu, dan infeksi.