Iyuuuhhh, Tamu di Hotel Bintang 5 Rendam Pembalut dalam Ketel Air
- Times of India dan Oriental Daily
VIVA – Setelah heboh seorang tamu hotel merebus celana dalam menggunakan ketel di kamar hotel, kini, ada lagi perilaku jorok tamu hotel di China yang mencengangkan. Kali ini, ketel yang biasa digunakan untuk menyeduh kopi dan teh, digunakan untuk merendam pembalut bekas. Iyuhh, menjijikkan.
Dilansir laman World of Buzz, seorang staf di sebuah hotel bintang lima di Nanning, Guangxi, China, menemukan pembalut bekas dalam ketel ketika dia sedang memeriksa kamar hotel. Menurut Oriental Daily, manajer hotel mengatakan bahwa staf hotel mereka umumnya tidak perlu memeriksa kamar.
Ini karena ada bagian housekeeping yang bertugas untuk membersihkan kamar setelah para tamu pergi. Namun, kali ini seorang staf memperhatikan benda asing di ketel dan menyadari bahwa itu adalah pembalut yang sudah digunakan.
Baca Juga: Anak Pencipta Komik Panji Koming Ternyata Punya Karya Mendunia
Tamu kamar itu adalah seorang wanita, yang mengakui bahwa dialah yang meletakkan pembalut wanita di sana. Ia kemudian meminta maaf kepada pihak hotel secara tertulis.
Mengenai permintaan maaf tersebut, sang manajer mengatakan bahwa pihak hotel belum mengambil keputusan akan langkah selanjutnya. Mereka masih belum memikirkan apakah akan menerima permintaan maaf-nya dan membiarkannya berlalu, atau melaporkan masalah tersebut kepada polisi karena mereka tidak tahu motif di balik tindakan wanita itu.
Namun, polisi telah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut setelah dituduh bahwa tamu lain di hotel tersebut meletakkan kaus kaki dalam ketel. Kejadian ini tentunya menjadi hal yang menjijikkan bagi orang lain yang mengetahuinya.
Dengan adanya kejadian ini, kamu yang tengah merencanakan menginap di hotel, berhati-hati saat akan memanfaatkan fasilitas di kamar hotel. (nsa)
Pemerintah Tanggung Pajak Penghasilan Pegawai Hotel, Restoran, Kafe hingga Akhir 2025
Airlangga menegaskan, kebijakan ini merupakan salah satu paket stimulus ekonomi, yang akan diberikan oleh pemerintah di semester II-2025.
