8 Tips Keselamatan saat Berada di Destinasi Wisata yang Ramai

Ilustrasi Keramaian
Sumber :
  • Pixabay - Abdulla Binmassam

3. Hindari choke points

Kemenhub Gelar Kampanye Keselamatan Pelayaran Bagi Para Nelayan

Choke points adalah titik-titik yang berisiko menghalangi laju pergerakan keramaian, seperti pintu keluar, lorong-lorong, dan jembatan. Titik ini merupakan akses keluar bagi orang-orang, tapi juga menjadi titik petaka di mana arus keramaian bisa bertumpuk dan celah semakin sempit jika terjadi kepanikan.

Hal ini disebabkan sikap alamiah manusia di mana saat berada dalam situasi gawat darurat, manusia ramai-ramai bergerak ke arah satu titik untuk menyelamatkan diri. Oleh karena itu, sesuai dengan langkah pertama, menjadi pengamat merupakan aspek penting dengan melihat titik alternatif lain untuk menyelamatkan diri, seperti jendela, tangga darurat, dan pagar. 

Tonggak Sejarah! 19 September Resmi Diperingati Hari Keselamatan LLAJ Nasional

4. Cari tempat berlindung

Anda juga bisa bergerak menyingkir perlahan dari keramaian dan gapailah titik tertentu untuk berlindung. Jika Anda di area outdoor, perhatikan pepohonan, tiang, kendaraan, atau benda apa pun yang sekiranya kokoh untuk Anda panjat atau naiki demi melindungi Anda apabila keramaian semakin tak terkendali. Apabila berada di area indoor, perhatikan pula sisi dan benda sekitar yang memungkinkan untuk dijadikan tempat berlindung.

Jack Miller Didenda Rp38 Juta Usai Selebrasi ke Fans di MotoGP Misano

5. Teruslah bergerak

Jika situasi tidak memungkinkan untuk berlindung, Anda lebih baik ikut bergerak mengikuti arus keramaian dengan memperhatikan keseimbangan diri saat berjalan. Biasanya, ketika berjalan kaki di keramaian, Anda akan merasakan jeda setelah ikut terdorong ke depan mengikuti arus kerumunan, seperti layaknya gelombang air.

Dalam situasi ini, Anda harus bergerak secara diagonal dengan memanfaatkan ruang kosong di antara orang-orang ketika ada jeda tersebut.  Anda juga harus memperhatikan bahwa pada umumnya manusia ada yang refleks menahan diri agar tidak terdesak atau bahkan berusaha melawan arus.

Kenyataannya, jika dua hal itu dilakukan, Anda akan kelelahan karena energi terlanjur habis. Menyimpan energi Anda saat berada di keramaian menjadi penting untuk menghadapi risiko ketika berdesak-desakan. 

6. Tangan ala petinju

Kematian akibat terinjak-injak bukan hanya satu-satunya risiko yang dihadapi. Ketika kerumunan orang bergerak maju dan situasi semakin padat, badan Anda secara tidak langsung ikut terhimpit akibat tekanan dari berbagai sisi. Risikonya, Anda bisa sesak napas. Angkatlah kedua tangan Anda seperti seorang petinju dan pastikan ada jarak yang cukup antara tangan dan dada. Hal ini membantu Anda menahan tekanan yang bisa menghambat saluran pernapasan dengan kedua tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya