Danau Toba Dapat Kartu Kuning dari UNESCO, Kenapa?

Adian Nalambok, Danau Toba, Sumatera Utara.
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati

"Jadi, ini evaluasi bagi kita. Tidak hanya Pemerintah Provinsi saja, bukan saja badan pengelola, tapi seluruh stakeholder Pariwisata, khususnya kawasan Danau Toba," tuturnya.

Menggandakan Kemakmuran: Pariwisata sebagai Katalis Ekonomi Nasional

Zumri juga menjelaskan alasan Danau Toba mendapatkan kartu kuning dari UNESCO. Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak faktor. 

"Baik pemberdayaan masyarakatnya, juga kebersihannya juga harus jadi perhatian. Artinya, itu terjadi karena dilihat validator atau assesor. Ada hal-hal yang harus kita tingkatkan kembali, kita harus perbaiki kembali. Agar kita menjadi bagian dari UNESCO, Global Geopark Caldera tetap menjadi bagian dari UNESCO," ucap Zumri.

Penerbangan Moskow-Denpasar Bakal Ditambah, Bisa Dongkrak Pariwisata hingga Ekonomi Bali

Zumri mengungkapkan bila dilihat dari halaman website UNESCO bukan Danau Toba saja yang dapat kartu kuning. Ada juga dari Italia, China dan negara lainnya. 

"Masih dikasih Yellow Card di situ, artinya saya lihat dari staff Badan Pengelolaan datang di sana, assesor merekomendasikan green card. Namun, ada hal-hal yang lain, diberikan waktu dua tahun. Dari usulan itu, green card saya lihat," tutur Zumri.

Dukung Geopark Nias Jadi Destinasi Wisata, ASDP Operasikan KMP Jatra II
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad

RUU Kepariwisataan Disahkan DPR jadi Undang-Undang

Komisi VI DPR jelaskan RUU tersebut dibutuhkan agar pembangunan pariwisata dilaksanakan secara lebih inklusif berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung kepada warga

img_title
VIVA.co.id
2 Oktober 2025