Astaghfirullah! Dilarang Dikunjungi dalam Ajaran Islam, Al-Ula Kini Malah Jadi Tempat Pesta
- Instagram @demendolan.
Madinah, VIVA – Nama Al-Ula kini semakin sering terdengar di media sosial, terutama setelah dikunjungi oleh sejumlah selebriti internasional. Popularitasnya meningkat berkat tampilnya Al-Ula dalam berbagai reality show dan unggahan selebriti di platform digital.
Dahulu, wilayah ini merupakan area yang tidak boleh dikunjungi oleh umat Islam, terletak sekitar 300 km di utara Madinah. Namun sekarang, Al-Ula tengah mengalami perubahan besar. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!
Sejak 30 Agustus 2023, Komisi Kerajaan untuk Al-Ula telah meluncurkan proyek pengembangan kota di bagian tengah dan selatan wilayah tersebut, sebagai bagian dari strategi Arab Saudi untuk menarik wisatawan internasional sesuai dengan Visi 2030.
Viral di media sosial sebuah video yang menunjukkan adanya pesta musik di Al-Ula. Meski dikenal sebagai tempat terlarang, namun sekelompok orang tetap dengan heboh mengadakan party dan bersenang-senang di sana.
"Viral di medos, tempat terlarang Arab Saudi kini menjadi tempat pesta," tulis unggahan Instagram @demendolan, Sabtu 26 April 2025.
Terlihat ada beberapa DJ yang menghadirkan musik selayaknya di sebuah klub. Banyak penonton yang bersuka cita mengikuti alunan musik sambil berjoget bersama.
Kenapa Al-Ula disebut wilayah terlarang?
Dalam Islam, tempat ini juga dikenal dengan nama Maidan e Saleh, yakni tempat tinggal kaum Tsamud (bangsa Tsamud), yakni kaum Nabi Saleh (AS) yang terkenal dengan kekuatan ajaib serta keterampilan mereka dalam membuat ukiran dan konstruksi gunung yang masih dapat dilihat hingga kini.
Konon, daerah ini dulunya sangat subur dan hijau, yang mana setiap tahunnya selalu dialiri padi dan hasil panen yang melimpah. Akan tetapi, kekayaan alam yang melimpah ini membuat orang-orang kaya dari kalangan kaum Tsamud menjadi sombong dan kejam serta gemar menyiksa dan membunuh orang-orang miskin.
Al-Ula, Arab Saudi.
- Islamic Information.
Melansir The Islamic Information, ketika Nabi Muhammad SAW melewati tempat ini saat berperang di Tabuk, beliau secara khusus menunjuk tempat ini “al-Hijr” (Al Ula) kepada para sahabatnya sebagai tanda penghormatan. Beliau memerintahkan mereka untuk minum air hanya dari sumur yang digunakan oleh unta Saleh AS dan melarang mereka untuk makan dan minum apa pun dari daerah itu dan melewatinya dengan tergesa-gesa.
Gempa besar yang terjadi ribuan tahun lalu juga telah mengikis lapisan pelindung bawah tanah bumi. Kini, para ilmuwan telah menemukan lubang besar di lapisan ozon atmosfer tepat di atas area yang hancur ini. Hal ini membuat wilayah tersebut berisiko mengalami kerusakan akibat gempa bumi, kerusakan akibat sinar UV, berbagai penyakit kulit, kanker, dan badai alam.
Para peneliti sepakat bahwa tidak aman bagi manusia untuk berlama-lama di sana. Hal ini sesuai dengan larangan yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tentang tempat ini. Tempat yang merupakan tanda ibrat ini, tidak boleh dijadikan tempat bersenang-senang dan berfoya-foya.
Al-Ula telah menjadi rumah bagi orang-orang yang telah dihancurkan oleh azab dan murka Allah. Tempat ini seharusnya mengingatkan akan Sang Pencipta, Keagungan-Nya, dan Kekuasaan-Nya.