SOROT 490

Jatuh Bangun Putri Konglomerat

CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Namun bekerja di anak perusahaan milik keluarganya bagi lulusan Harvard Business School, Executive Education, Massachusets, Amerika Serikat ini bukan kali pertama. Lama sebelum lulus kuliah, dia sudah akrab dengan bisnis keluarga dan mulai bekerja magang sejak usia 13 tahun di perusahaan keluarga atau menjual buku door to door. Di saat remaja lain masih senang main, Shinta justru mengisi waktu luangnya dengan menyibukkan diri berbisnis.

10 Wanita Terkaya di Dunia, Nomor 5 Usianya Baru 36 Tahun

Tak hanya bekerja di perusahaan keluarga tapi juga perusahaan lain, termasuk bekerja paruh waktu saat kuliah di luar negeri. Pembicaraan soal bisnis pun sudah menjadi 'santapan' setiap digelar acara keluarga lantaran menjadi salah satu topik yang tidak pernah absen dibahas. Karena itu, bekerja atau bisnis adalah sesuatu yang sudah sangat biasa baginya.

Berkat itu, meski darah bisnis sudah mengalir dalam dirinya, namun pengalaman bekerja membuat bakat bisnis putri sulung konglomerat Johnny Widjaja itu makin terasah hebat. Alhasil, banyak jabatan penting pernah disandangnya, di antaranya Wakil Presiden Direktur PT Menara Duta dan Direktur PT Menara Peninsula.

3 Masalah Buruh Perempuan yang Harus Diperhatikan Pemerintah

Menjadi anak pemilik perusahaan, tantangan terbesar bagi Shinta adalah keluar dari bayang-bayang orangtuanya yang sudah tersohor sebagai pebisnis handal. Karena itu, Shinta memiliki jati diri sendiri agar dikenal sebagai pribadi, bukan sebagai anak pemilik perusahaan.

Selain itu, dia membuktikan diri mampu memimpin perusahaan dengan disiplin waktu yang sangat baik. Apalagi sebagai seorang perempuan, Shinta yang menempatkan keluarga dalam daftar puncak prioritasnya itu harus mengimbangi waktu antara karier dan keluarga sehingga membutuhkan jaringan dan sistem pendukung yang kuat lantaran tak bisa melakukannya sendiri.

12 Quotes tentang Wanita, Keren Buat Caption Instagram

Dan setelah 10 tahun berkarier dan membuktikan diri mampu membesarkan perusahaan keluarga, wanita yang namanya pernah mejeng di daftar 50 pebisnis wanita Asia paling berpengaruh versi Forbes itu pun akhirnya bekerja dengan ayahnya di PT Tigaraksa. "Sampai sekitar 10 tahun bekerja (di perusahaan keluarga), saya baru benar-benar bekerja bersama ayah saya," katanya.

Saat itu, dia mengatakan tak ingin menjadi karyawan biasa dan seorang anak pemilik perusahaan. Shinta memilih menjadikan ayahnya sebagai partner karena dia memiliki keahlian berwirausaha yang mumpuni.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya