SOROT 490

Jatuh Bangun Putri Konglomerat

CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Shinta pun melakukan sejumlah transformasi di internal perusahaan dari bisnis keluarga menjadi bisnis dengan manajemen profesional, menerapkan sistem pengawasan jelas dan key perfomance indicator (KPI) serta pengambilan keputusan melalui komite eksekutif, bukan lagi terserah pada pemilik perusahaan.

Pertama Kali, Wanita Saudi Bangga Bisa Jogging di Jalanan

Shinta juga mengonsolidasikan semua anak usaha di bawah Grup Sintesa pada 1999. Sintesa sendiri memiliki makna penggabungan, sintesis atau terintegrasi.

Satu dari 13 warga Indonesia yang bisa berdiskusi dengan Barrack Obama saat menjabat sebagai presiden Amerika Serikat bersama para wirausaha lainnya di negara berkembang ini pun mengembangkan empat pilar bisnis: properti, energi, industri dan produk konsumer. Dia juga menerapkan 4E untuk meningkatkan nilai perusahaan, yaitu empowerment, entrepreneurship, excellent dan empathy.

11 Korban Serangan Cairan Asam Jadi Model Catwalk

Dan di bawah kepemimpinannya, Grup Sintesa kini memiliki sekitar 4.000 karyawan dari 18 perusahaan, dua di antaranya adalah emiten atau perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Tigaraksa Satria Tbk dan PT Tira Austenite Tbk. Sementara nilai aset Grup Sintesa dan anak usahanya saat ini sekitar Rp6 triliun. Ke depan, dia menargetkan Grup Sintesa menjadi sustainable excellent company.

Terlatih sebagai Pemimpin

Pantaskah Hari Perempuan Internasional Dirayakan

Dengan transformasi yang dilakukan dan capaian yang diraihnya, membuktikan bahwa Shinta adalah satu dari perempuan paling sukses di dunia bisnis Tanah Air. Statusnya sebagai anak konglomerat di Indonesia justru memacunya menjadi sosok yang lebih hebat.

Yono Reksoprodjo, VP Corporate Affairs Grup Sintesa menuturkan bahwa gaya kepemimpinan Shinta terus berkembang dengan bertambahnya usia dan pengalamannya. Menurut dia, Shinta kini jauh lebih dewasa dan bijaksana.

"Bu Shinta juga come up untuk membangun ide yang namanya corporate culture. Nah, ini juga muncul sejalan dengan umur beliau. Kalau dahulu kita ngerjain segala macam, sifat-sifat seperti itu enggak dominan seperti sekarang," katanya.

Sebagai sosok yang suka membaur dan mudah berbicara serta memahami orang dengan baik, dia tak kaget Shinta mencapai keberhasilan dalam kariernya, terlepas dari kesempatan yang dimiliki sebagai anak seorang pengusaha sukses.

Ibu empat anak itu pun dikenal sebagai pribadi yang kokoh, kuat dan terlatih sebagai seorang pemimpin sejak usia dini. Menurut Endang Erarini, Sekretaris Pribadi CEO Grup Sintesa, Shinta mewariskan jiwa entrepreneur dari ayahnya yang sudah terkenal pada zamannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya