SOROT 506

Wisata Si Pemberani

Kunjungan Wisatawan Bromo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Walaupun kini semakin banyak wisatawan Indonesia yang juga mulai melirik wisata petualangan, namun jenis wisata ini terbilang cukup segmented, yakni umumnya hanya bisa dinikmati oleh anak-anak muda. "Iya, memang meningkat (peminat wisata petualangan), tapi lebih banyak peminatnya anak muda, kalau orang tua tidak terlalu," ujar Kusnoto.

5 Hal yang Perlu Anda Tahu Sebelum Mulai Rafting

Meski peminatnya lebih banyak anak muda, namun bukan berarti pemerintah akan mengemas wisata petualangan sendiri yang khusus ditargetkan untuk muda-mudi. Ini disebabkan oleh wisata petualangan yang dinilai lebih cocok untuk mereka yang punya keterampilan khusus atau tenaga fisik.

"Wisata petualangan itu kan intinya jenis pariwisata yang disadari melibatkan eksplorasi atau perjalanan yang mengandung risiko dan berpotensi membutuhkan keterampilan khusus dan tenaga fisik. Jadi kalau ke sana, kalau trekking atau mendaki gunung dia harus ahli dulu. Enggak bisa wisatawan umum langsung naik gunung. Kalau menyelam ke laut kedalaman berapa, termasuk selancar, juga petualangan, tapi harus punya keahlian khusus," katanya.

Menjajal Arung Jeram di Citarik Sukabumi, Benar-benar Seru

"Jadi wisata yang memang punya keahlian khusus pasti bisa. Kalau enggak punya keahlian repot juga. Mengandalkan fisik juga," ucap Kusnoto.

Berisiko Tinggi

Cita-cita Donna Agnesia Ajak Anak Keliling Indonesia

Medan yang berat dan aktivitas yang ekstrem serta menantang juga tentu melahirkan sejumlah risiko tersendiri. Belum lagi faktor-faktor yang tidak terduga seperti cuaca dan kondisi alam.

Wilson, penggemar wisata petualangan yang terbiasa meluangkan waktu setiap pekan untuk mendaki gunung bersama teman-temannya sewaktu berkuliah di Xiamen University of Technology di Tiongkok, tahu betul soal risiko yang ia hadapi setiap kali bertualang ke daerah pegunungan di Negeri Tirai Bambu. Itulah yang membuatnya selalu melakukan persiapan terlebih dahulu, setidaknya seminggu sebelum berangkat.

Sejumlah pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur.

Sejumlah pendaki menikmati pemandangan dari puncak Gunung Semeru, Malang, Jawa Timur. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Beberapa hal seperti tersesat di jalur pendakian dan hewan liar menjadi salah satu risiko yang harus ia hadapi.

"Saya pernah tergelincir di batu pas mau menyeberangi sungai. Bebatuannya itu tajam. Cuacanya juga kadang enggak mendukung. Walaupun kita udah cek tapi enggak bisa diprediksi juga. Kalau habis hujan sering ada pohon tumbang menutupi jalan. Jadi yang kita tahu enggak bisa dilewatin. Mau enggak mau kita cari track sendiri. Itu salah satu tantangan juga," ujar pria berusia 24 tahun itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya