SOROT 346

Amankah Makanan Anda?

Pedagang Pasar Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus Beras Plastik
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

sorot beras plastik

Cara AS dan Jepang Singkirkan Makanan Berbahaya
Beras berbahan plastik sudah menyebar di Asia Tenggara. Foto: Malaysia Chronicle

Serupa beras asli

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Berwisata


Secara fisik, Dewi kembali menceritakan, beras yang dibelinya sama seperti beras pada umumnya. Tapi, berdasarkan informasi dari YouTube, dia melihat beras yang dibelinya itu tampak seperti beras plastik.

Bila dilihat di bawah sinar Matahari, beras yang diduga palsu itu terlihat lebih bening. Cara membedakan beras itu juga didapatnya melalui situs web berbagi video tersebut.

Bahkan, setelah dugaan beras plastik di Bekasi itu jadi pemberitaan, ada seorang tetangga datang ke rumah Dewi membawa beras. Tetangga itu juga merasa ada keanehan pada berasnya.

"Saya sama dia beli di tempat yang sama. Terus, saya tes pakai setrika panas. Hasilnya, beras meleleh. Makanya, di situ saya yakin kalau ini mengandung plastik. Kalau beras biasa harusnya enggak meleleh," kata Dewi.

Dewi mengaku tidak takut dengan peristiwa yang dialaminya. Bahkan, kata Dewi, warga sekitar justru mendukungnya. Katanya, warga merasa terbantu dengan pengalaman Dewi. Mereka akan lebih berhati-hati dalam membeli beras.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal dalam pikiran Dewi. Dia kasihan dengan pedagang beras langganannya. Sebab, akibat peristiwa yang dialaminya, toko beras "S" ditutup oleh pihak berwajib.

"Saya juga yakin dia korban. Ya, saya sih inginnya toko 'S' dibuka lagi, kasihan. Saya yakin dia tidak salah,” ujar Dewi.

Kini, setelah menemukan beras seperti itu, Dewi lebih hati-hati ketika membeli beras. Dia belum berani ke pasar karena tekanan psikologis. "Sekarang suami yang ke pasar kalau mau beli beras,” tuturnya.

Imbasnya, setelah marak pemberitaan, warung Sarapan Pagi "Ibu Dewi" yang menjual nasi uduk dan bubur, sudah sepekan lebih ditutup. Selain karena ingin menenangkan diri, Dewi kini juga sibuk melayani panggilan ke sejumlah televisi untuk wawancara.

Meski, belakangan, dari hasil uji laboratorium, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan tidak ada beras plastik yang beredar di tengah masyarakat. Hasil uji laboratorium terhadap sampel beras plastik negatif mengandung bahan tersebut.

"Hasil uji telah diumumkan oleh Kapolri, Menteri Perdagangan, dan saya sendiri. Masyarakat diimbau tenang sebab tidak terbukti (ada beras plastik)," kata Kepala BPOM, Roy Sparringa, di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu 27 Mei 2015.

Uji laboratorium BPOM dilakukan terhadap 25 sampel beras dari luar Jabodetabek. Hasil uji tersebut juga dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Polri yang hasilnya juga negatif mengandung plastik.

"Hasil Kementerian Pertanian negatif, Polri negatif, Kementerian Perdagangan negatif. Ada 25 sampel di luar Jabodetabek dan menunjukkan hasil yang negatif," kata dia.

Roy mengatakan, lembaganya juga menerima hasil uji laboratorium dari Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT). Namun, hasil uji lab 25 sampel beras plastik itu tidak mengandung unsur polimer.

"Tambahan lagi, kami ada sentra polimer di BPPT dan baru diterima juga hasil yang sama bahwa beras itu negatif mengandung polimer. Jadi, masyarakat diimbau tenang," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya