Sorot 416

Makar dan Nista Gafatar

Petinggi Gerakan Fajar Nusantara yang sedang ditahan karena disangka melakukan penistaan agama dan perbuatan makar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

Namun, karena para pendirinya merupakan mantan pengurus Millah Abraham, masyarakat dengan mudah menyimpulkan Gafatar sebagai gerakan sesat. Mendapat stigma demikian, Gafatar akhirnya dibubarkan karena mereka merasa tak bisa bergerak. Setiap kegiatan mereka selalu mendapat tentangan masyarakat, dan dianggap sebagai aktivitas negatif.

Pengacara Petinggi Gafatar Sesalkan Vonis Hakim

Bahkan setelah Gafatar dibubarkan pada 2015, para pengikutnya tetap melanjutkan semangat yang sudah ditanamkan untuk mengembangkan nusantara. Aktivitas mereka akhirnya bercocok tanam dan mengembangkan pertanian. Kegiatan ini dipusatkan di Mempawah, Kalimantan Barat. Namun dengan stigma yang sudah ada, pada akhirnya mereka juga diusir. "Kebaikan apapun yang ada di dalam kendaraan itu sudah dicap negatif atau sesat," terang Mahful.

Tapi Mahful tak kehabisan akal. Dia membentuk organisasi baru dengan nama  Negeri Karunia Tuan Semesta Alam Nusantara. "Setelah Gafatar dibubarkan, tentu saja kita membutuhkan sarana baru dong, karena kita punya tujuan ke depan yang tidak bisa berubah. Ada cita-cita tersendiri dan ada nawaitu yang sejak awal kita siarkan dengan berbagai media."

Petinggi Gafatar Bersalah Nodai Agama, Dipenjara 5 Tahun

Alhasil, dia, Mussadeq, dan Andry kini menghadapi ancaman pidana. Meski menganggap ada kerancuan dalam pasal yang menjeratnya, dia yakin aparat hanya melaksanakan kerja sesuai tugas dan wewenang mereka. Dia pun maklum dan tak menyalahkan mereka secara pribadi.

Tapi dia keberatan terhadap penetapannya sebagai tersangka sesuai Pasal 156 KUHP tentang penistaan agama, kemudian dikaitkan dengan Pasal 110 KUHP tentang pemufakatan jahat, dan 107 KUHP mengenai makar.

Ahmad Musadeq Petinggi Gafatar Divonis Lima Tahun Penjara

"Kalau orang-orang seperti saya dan teman-teman saya ini dikatakan sebagai mendirikan organisasi yang bertujuan membuat makar itu saya katakan luar biasa sekali kami ini. Padahal, kegiatan kami sangat jauh dari perbuatan makar seperti yang dituduhkan mereka kepada kami," jelasnya.

Menurut Mahful tudingan itu konyol. Sebab, ketika dia mendirikan organisasi dan mengajarkan anggotanya untuk mengutamakan cocok tanam. Tujuannya bukan untuk membentuk negara, tapi menghadapi kemungkinan krisis di masa depan. "Tuhan sudah memberikan tanda-tanda," ucap dia.

"Gerakan Fajar Nusantara adalah gerakan untuk menunggu datangnya ajal atau yang dinamakan hari akhir. Fajar itu tidak bisa diciptakan oleh kita manusia," dia menambahkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya