- PT Dirgantara Indonesia
Selanjutnya, Murah, Tapi Tidak Murahan
Murah, Tapi Tidak Murahan
N219 dibuat secara khusus untuk memenuhi kebutuhan operator pesawat terbang yang membutuhkan efisiensi dalam hal biaya operasional. Contohnya, N219 tidak dibekali dengan fitur untuk menjaga tekanan udara dalam kabin.
Alhasil, pesawat tidak bisa terbang lebih tinggi dari 10 ribu kaki (sekitar 3.000 meter). Jika dipaksakan, maka penumpang bisa mengalami gangguan pernapasan.
Selain itu, pesawat ini juga hanya memiliki roda yang tidak bisa dilipat. Kerugiannya adalah kecepatan pesawat tidak bisa maksimal, terutama saat harus berhadapan dengan angin kencang dari depan (upwind).
Seperti N250, kokpit N219 juga dilengkapi dengan teknologi terbaru, guna menjamin pilot dapat memandu pesawat ke tempat tujuan dengan aman dan nyaman.
Salah satu fitur canggih yang ada di kokpit adalah penerapan Glass Cockpit, yakni panel instrumen klasik digantikan oleh layar LCD berukuran besar. Layar ini dapat menampilkan semua indikator yang diperlukan pilot, mulai dari ketinggian, kecepatan, arah kompas, jarak ke tujuan, frekuensi radio, peta navigasi, hingga status mesin.
Adanya Glass Cockpit ini membuat pilot lebih mudah menentukan indikator apa yang dibutuhkan selama perjalanan, mulai dari saat lepas landas hingga mendarat.
"Teknologi avionik N219 adalah teknologi modern. Menggunakan Glass Cockpit dengan fitur synthetic vision untuk membantu pilot mendapatkan informasi navigasi yang akurat, meskipun cuaca buruk,” kata Andi.
Satu-satunya kelemahan pesawat ini, menurut Andi, adalah urusan psikologis. PT DI bukan lagi IPTN. Dia dan tim merasa perlu mempopulerkan nama dan reputasi PT DI di kalangan masyarakat luas.
Menurutnya, hingga 20 tahun ke depan, kebutuhan pasar pesawat kelas 9-20 kursi di dunia mencapai ribuan unit. Itu sebabnya, diperlukan komitmen jangka panjang. Jangan berpikir bikin hari ini, besok untung.
Program membangun pesawat bukanlah program tiga tahun. “Tetapi, 20 tahun lebih hingga pesawat itu diproduksi,” kata Andi.
Di negara mana pun, program pesawat terbang adalah usaha yang besar. Perlu dukungan pemerintah. Juga masyarakat.
