Zona Pariwisata Halal Jakarta Makin Mendapat Tempat
Kamis, 4 Agustus 2016 - 11:48 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Al Amin
VIVA.co.id
- Implementasi wisata halal di tanah air sepertinya makin mendapat tempat. Selasa 2 Agustus 2016, ada langkah strategis baru, yakni penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (MoA) antara PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dan PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) tentang Penyusunan Kajian Kerjasama Pembangunan dan Pengoperasian Integrated Logistic Area di Kawasan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP), untuk merealisasi Halal Port, Halal Hub, dan Halal Zone.
Hal ini dideklarasikan di tengah The 12th World Islamic Economic Forum di Jakarta Convention Center, Senayan. Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama itu memberi angin segar bagi pengembangan wisata halal di Indonesia. Apalagi, baik PT Pelabuhan Indonesia dan PT JIEP sama-sama sepakat mengembangkan Jakarta Intenational Halal Hub (JIHH). Ini akan memberikan harapan akan zonasi baru destinasi halal di Ibu Kota Jakarta.
Ada banyak pejabat tinggi yang hadir menyaksikan. Dari mulai Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro hingga Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan, semua ada di barisan yang sama. Semuanya antusias mengembangkan wisata halal di tanah air.
“Ini momentum bersejarah. Kalau sudah jadi, imbasnya bisa sangat dahsyat bagi perekonomian nasional,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal yang dipercaya Menpar Arief Yahya, Selasa 2 Agustus 2016.
Rencananya, Arief Yahya yang akan presentasi sendiri konsep Halal Tourism yang sedang dikembangkan Indonesia, yakni Lombok, Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar). Ketiganya pas dengan positioning Halal Destinasion. “Setiap kota, setiap daerah boleh saja membuat kawasan halal, hotel halal, restoran halal, café halal, dan sebagainya. Karena secara bisnis, memang ada pasarnya dengan daya beli yang sangat kuat,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dari paparan Riyanto, peluang menggaet devisa dari wisata halal masih sangat tinggi. Dan pasarnyapun ada. Data Sofyan Hospitality Analysis dari World Travel Tourism Council (WTTC), Singapura mampu mendulang USD16 miliar. Malaysia sebesar USD15 miliar. Bahkan Thailand mampu mendulang keuntungan dari bisnis wisata halal sebesar USD47,4 miliar.
Baca Juga :
Bahasa Jadi penghambat Pariwisata di Indonesia
Baca Juga :
Jumlah Turis ke Maumere Selalu Naik Sejak 2012
Hal ini dideklarasikan di tengah The 12th World Islamic Economic Forum di Jakarta Convention Center, Senayan. Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama itu memberi angin segar bagi pengembangan wisata halal di Indonesia. Apalagi, baik PT Pelabuhan Indonesia dan PT JIEP sama-sama sepakat mengembangkan Jakarta Intenational Halal Hub (JIHH). Ini akan memberikan harapan akan zonasi baru destinasi halal di Ibu Kota Jakarta.
Ada banyak pejabat tinggi yang hadir menyaksikan. Dari mulai Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro hingga Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, Riyanto Sofyan, semua ada di barisan yang sama. Semuanya antusias mengembangkan wisata halal di tanah air.
“Ini momentum bersejarah. Kalau sudah jadi, imbasnya bisa sangat dahsyat bagi perekonomian nasional,” kata Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pariwisata Halal yang dipercaya Menpar Arief Yahya, Selasa 2 Agustus 2016.
Rencananya, Arief Yahya yang akan presentasi sendiri konsep Halal Tourism yang sedang dikembangkan Indonesia, yakni Lombok, Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar). Ketiganya pas dengan positioning Halal Destinasion. “Setiap kota, setiap daerah boleh saja membuat kawasan halal, hotel halal, restoran halal, café halal, dan sebagainya. Karena secara bisnis, memang ada pasarnya dengan daya beli yang sangat kuat,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Dari paparan Riyanto, peluang menggaet devisa dari wisata halal masih sangat tinggi. Dan pasarnyapun ada. Data Sofyan Hospitality Analysis dari World Travel Tourism Council (WTTC), Singapura mampu mendulang USD16 miliar. Malaysia sebesar USD15 miliar. Bahkan Thailand mampu mendulang keuntungan dari bisnis wisata halal sebesar USD47,4 miliar.
Halaman Selanjutnya