Mengejutkan, Sarang Pemberontak Suriah Berisi Rudal Amerika dan Israel

VIVA Militer: Pasukan Keamanan Suriah di sarang pemberontak di Daraa.
Sumber :
  • AMN

VIVA – Fakta mencengangkan ditemukan pasukan keamanan Suriah di sarang pasukan militan di Suriah Selatan.

Polemik Transfer Data, Dasco Perintahkan Komisi I DPR Segera Berdialog dengan Pemerintah

Menurut laporan dari Kegubernuran Daraa, seperti dikutip VIVA Militer dari MSN, Selasa 19 Mei 2020, di dalam markas pemberontak itu pasukan keamanan Suriah menemukan senjata-senjata milik militer Amerika Serikat buatan Israel.

Senjata yang ditemukan sangat banyak berupa rudal, roket, senapan mesi, senjata anti pesawat dan rudal TOW buata Amerika.

Golkar Yakin Transfer Data WNI ke AS Tak Langgar UU PDP

Markas pemberontak itu ditemukan dalam kondisi tanpa penjagaan karena diduga telah ditinggalkan pasukan pemberontak sejak Perjanjian Musim Panas 2018. Untuk diketahui ketika itu pasukan pemberontak pergi meninggalkan Kegubernuran Daraa ke Suriah Utara.

Sejak Perjanjian Musim Panas 2018 antara Tentara Arab Suriah dan pasukan militan, semua daerah yang sebelumnya dikuasai FSA di Daraa dan Al-Quneitra telah dipindahkan ke pasukan keamanan.

Pemerintah Disarankan Nego Ulang Tarif Impor AS agar Dapat Kesepakatan Bagus

Namun, meskipun menyerahkan daerah-daerah ini kepada pemerintah, sel-sel yang tertidur militan terus mendatangkan malapetaka terhadap pasukan keamanan Suriah di beberapa bagian Suriah selatan, termasuk Kegubernuran Daraa.

Baru-baru ini, Tentara Suriah telah mengirim sejumlah besar bala bantuan ke kota Tafas, ketika mereka bersiap untuk melancarkan serangan besar-besaran pada sel-sel yang tersisa di sana.

Sementara itu dengan temuan ini maka diduga Amerika dan Israel merupakan dalang di balik perang antara pasukan Suriah dengan pemberontak.

Mensesneg RI, Prasetyo Hadi Usai Rapat Bersama Komisi III DPR RI

Istana: Tidak Ada Data Pribadi Warga Indonesia Diserahkan ke AS

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menegaskan tidak ada data pribadi warga Indonesia yang diserahkan ke pemerintah Amerika Serikat (AS).

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025