Amerika Temukan Bukti Baru Rusia Dalangi Pertumpahan Darah di Libya

VIVA Militer: MiG-29 milik Rusia yang terbang ke Libya.
Sumber :
  • AFRICOM

VIVA – Amerika Serikat kembali menemukan bukti keterlibatan Rusia dalam perang di Libya. Bukti keterlibatan Rusia dalam pertumpahan darah di Libya itu ditemukan Komando Afrika Amerika atau AFRICOM.

NATO Minta Zelensky Pulihkan Hubungan dengan Trump Usai Cekcok di Gedung Putih

Dalam situs resminya AFRICOM menyiarkan sebuah video penampakan pesawat tempur milik militer Rusia sedang terbang menuju Libya.

Tak tanggung-tanggung, Rusia mengirimkan pesawat tempur yang lebih canggih lagi dari sebelumnya yakni MiG-29.

Tunawisma di AS Meningkat 18 Persen Akibat Biaya Hidup yang Melonjak

Bukti itu membuat Amerika sangat marah dengan ulah Rusia itu. Sebab Rusia dinilai hanya akan menambah kekacauan di negeri yang sedang dalam keterpurukan itu.

"Menambahkan pesawat tempur Rusia ke dalam situasi yang sangat kompleks dan menantang di Libya, menambah kekacauan, mempertinggi ketegangan, dan patut mendapat sorotan. Para pejabat Rusia terus menolak keterlibatan mereka meskipun ada bukti yang sangat nyata," kata petinggi AFRICOM, Kolonel Christopher Karns dikutip VIVA Militer Minggu 7 Juni 2020.

Pria Rusia yang Bakar Al-Quran Dihukum Tambahan 14 Tahun Penjara atas Tuduhan Pengkhianatan

Pengiriman pesawat MiG-29 ini dilakukan Rusia setelah pihak yang mereka dukung yakni Tentara Nasional Libya atau LNA mengalami kekalahan dalam perang di Kota Tripoli beberapa hari lalu.

LNA mengalami kekalahan besar dan gagal menduduki Tripoli setelah Turki memberikan bantuan kepada pasukan Tentara Negara Kesepakatan alias GNA.

Beberapa waktu lalu Amerika juga menemukan bukti berupa foto satelit penampakan sejumlah pesawat tempur Rusia yang dikirimkan ke Tentara Nasional Libya atau LNA.

Baca: Komandan Jihad Islam Meninggal Dunia

Presiden AS Donald Trump saat pidato di Kongres

Trump Akan Tutup Departemen Pendidikan, Jutaan Mahasiswa di AS Terancam Gagal Kuliah

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diperkirakan akan mengeluarkan perintah eksekutif yang ditujukan untuk menghapus Departemen Pendidikan AS.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2025