Gawat, 2 Pesawat Pembom Rusia Gentayangan di Langit Perbatasan Ukraina
- Youtube
VIVA – Angkatan Udara Rusia (VVS) mengerahkan pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95, dari Pangkalan Angkatan Udara Engels-2, Saratov, Rusia, Senin 24 Januari 2022 waktu setempat.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari BulgarianMilitary, militer Rusia mengerahkan dua unit pesawat pembom strategis Tupolev Tu-97, untuk melakukan latihan serangan udara dalam berbagai kondisi cuaca.
Tak sendirian, pesawat pembom Tupolev Tu-95 dikawal oleh sejumlah unit jet tempur. Akan tetapi, tak diketahui ke mana tujuan pesawat tersebut. Meskipun, pesawat perang Angkatan Udara Rusia tetap terkoordinasi dengan kontrol udara di pangkalan.
Setelah kembali mendarat, tim teknisi Angkatan Udara Rusia langsung melakukan standarisasi pengecekan. Tim teknisi disebut menyiapkan pesawat pembom Tupolev Tu-95 untuk kembali melakukan penerbangan secara berkala.
Dikerahkannya dua unit pesawat pembom Tupolev Tu-95 dikaitkan dengan ancaman Rusia untuk merespons masuknya 30 prajurit pasukan elite militer Inggris dan 2.000 unit senjata anti-tank AT4 84 mm, untuk mendukung Ukraina.
VIVA Militer: Pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95 Angkatan Udara Rusia
- bulgarianmilitary.com
VIVA Militer melaporkan dalam berita Senin 24 Januari 2022, Â Kepala Komite Pertahanan Rusia, Andrei Kartapolov, menegaskan pihaknya akan merespons tindakan NATO dan Inggris, dengan pengerahan lebih banyak jet tempur dan kapal perang.
Perlu diketahui, Pangkalan Angkatan Udara Engels-2 merupakan basis utama pesawat pembom strategis militer Rusia, yang berada di wilayah Saratov. Wilayah ini berada di sebelah timur perbatasan Rusia-Ukraina. Â
Pesawat pembom strategis Tupolev Tu-95 bukan satu-satunya yang disiagakan di Pangkalan Angkatan Udara Engels. Dua pesawat pembom lainnya yakni Tupolev Tu-160 dan Tupolev Tu-22M juga bisa dikerahkan langsung dari basis utama operasi pesawat pembom.
Presiden Ukraina Zelenskyy: Kami Siap Bertemu Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas perdamaian.
