Profil 2 Jenderal Rusia Sekarat Jadi Korban Rudal Ukraina
- Youtube
VIVA – Dua perwira tinggi militer Rusia mengalami luka parah akibat serangan rudal Storm Shadow militer Ukraina, yang menghantam salah satu markas Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia di Krimea, Sabtu 23 September 2023.
Kepala Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, Letnan Jenderal Kyrylo Budanov, memastikan jika Kolonel Jenderal Alexander Romanchuk dan Letnan Jenderal Oleg Tsekov, menjadi korban luka-luka dalam serangan tersebut.
Dilansir VIVA Militer dari Daily Mail, Budanov juga menyebut serangan rudal buatan Inggris itu juga merenggut nyawa 16 orang tentara Rusia.
Sebagai informasi, Kolonel Jenderal Alexander Romanchuk adalah salah satu jenderal Rusia yang menjadi andalan saat menghadapi operasi serangan balik Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
VIVA Militer: Kolonel Jenderal Oleg Tsekov
- rus.team
Romanchuk adalah Wakil Komandan Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).Â
Pada 6 Juni 2023 lalu, di bawah komandonya pasukan Rusia berhasil menghabisi 350 tentara Ukraina dan menghancurkan 30 unit tank, termasuk Leopard 2 buatan Jerman.
Sepanjang kariernya sejak 1980, Romanchuk pernah menduduki sejumlah jabatan seperti Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Darat ke-29.
Selain itu, Romanchuk juga pernah menjabat Kepala Penasihat Tentara Arab Suriah, dan Kepala Akademi Persenjataan Gabungan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia.
VIVA Militer: Kolonel Jenderal Alexander Romanchuk
- Youtube
Selain Romanchuk, Letnan Jenderal Oleg Tsekov juga berada dalam kondisi kritis. Tsekov diketahui adalah Komandan Komandan Brigade Garda Senapan Terpisah ke-200, Pasukan Pesisir Armada Utara Angkatan Laut Rusia.
Sepanjang kariernya Tsekov sempat menjabat sebagai Komandan Divisi Panser ke-4 Pasukan Panser ke-1 Distrik Militer Barat, dan Wakil Komandan Pertama Angkatan Darat ke-8 Distrik Militer Selatan.
Zelensky Melunak Jelang Pertemuan Trump-Putin di Alaska, Setuju Tukar Wilayah?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mulai melunak terkait isu wilayah dan kemungkinan dapat menyetujui penyerahan wilayah Ukraina yang saat ini dikuasai Rusia
