Ratusan Prajurit Ukraina dan Tentara Asing Tewas Dihantam Rudal Iskander Rusia
- Military Watch Magazine
VIVA – Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menggempur pangkalan latihan militer Ukraina di Novomoskovsk, Oblast (Provinsi) Dnipropetrovsk, 1 Maret 2025. Ratusan prajurit Ukraina tewas, sementara puluhan tentara asing juga ikut meregang nyawa.
Serangan masif militer Rusia dikonfirmasi langsung oleh Panglima Angkatan Darat Ukraina, Mayor Jenderal Mykhailo Drapatyi. Drapatyi menyatakan, insiden itu sebagai serangan yang sangat mengerikan.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kyiv Post, selain berfungsi sebagai pusat pelatihan tempat tersebut juga adalah basis Brigade Mekanis Terpisah ke-157 militer Ukraina.
Akibat serangan rudal Rusia, sekitar 150 orang prajurit Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dipastikan tewas. Selain itu, sekitar nyawa 30 orang tentara asing yang menjadi instruktur pelatihan juga melayang.
VIVA Militer: Pusat pelatihan militer Ukraina hancur dihantam rudal Rusia
- Task and Purpose
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal balistik berkemampuan nuklir 9K720 Iskander-M.
"(Serangan dilancarkan) dengan sistem rudal operasional-taktis Iskander-M. Akibat serangan tersebut, hingga 150 warga negara Ukraina tewas, (dan) hingga 30 instruktur asing,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Selain mengakui kerugian besar yang ditimbulkan akibat serangan tersebut, Drapatiy menekankan perlunya investigasi dan analisis yang cepat, akuntabilitas, serta pembaruan standar keamanan.
Perwira tinggi militer Ukraina ini memang tidak mengungkapkan lokasi pasti serangan atau jumlah korban. Akan tetapi, Drapatyi mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan secara pribadi memantau setiap langkah dalam proses tersebut.
VIVA Militer: Rudal balistik 9K720 Iskander-M militer Rusia
- Youtube
"Saya menunggu data awal untuk menghindari spekulasi. Tetapi sekarang saya harus memperingatkan setiap orang yang bertanggung jawab,” ucap Drapatyi.
"Baik melalui tindakan atau tidak bertindak, akan dimintai pertanggungjawaban. Tidak seorang pun akan bersembunyi di balik penjelasan atau laporan resmi," ucapnya dilansir VIVA Militer dari The Kyiv Independent.