Ukraina Sepakat Gencatan Senjata 30 Hari dengan Rusia

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump
Sumber :
  • Al Jazeera

VIVA – Pasca penangguhan bantuan militer dan penghentian informasi intelijen yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS), Ukraina akhirnya menyepakati gencatan senjata dengan Rusia selama 30 hari.

Gak Sembarangan, Mau Nikah 2 Prajurit Marinir TNI Bawa Kekasih ke Ruangan Komandan

Seperti yang diketahui, Ukraina sebelumnya menolak untuk terlibat dalam proses perdamaian dengan Rusia. Meskipun, Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Presiden AS, Donald Trump, memutuskan untuk menangguhkan bantuan militer ke Kiev termasuk informasi intelijen. 

Luar Biasa, Mayor TNI Berhasil 2000 Jam Terbangkan Pesawat Tempur Seharga Rp473 Miliar di Langit Paru-paru Dunia

Akibatnya, sejumlah persenjataan canggih yang dikirim Amerika tak bisa digunakan tanpa amunisi. Di sisi lain, dampak tak adanya info intelijen menyebabkan ratusan tentara Ukraina tewas.

VIVA Militer: Paket senjata kiriman Amerika Serikat ke Ukraina

Photo :
  • US Air Force/Mauricio Campino
Bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Belanda, Jenderal TNI Agus Subiyanto Bahas Keamanan di Uni Eropa dan ASEAN

Dalam laporan yang dilansir VIVA Militer dari The New Arab, Ukraina telah bersedia menerima tawaran AS untuk melakukan gencatan senjata selama 30 hari dengan militer Rusia.

"Hari ini kami mengajukan tawaran yang diterima Ukraina, yaitu melakukan gencatan senjata dan negosiasi segera," ujar Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

"Ukraina menyatakan kesiapannya untuk menerima usulan AS untuk memberlakukan gencatan senjata sementara selama 30 hari, yang dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama para pihak," katanya.

Rubio menjadi delegasi Amerika dalam pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, 11 Maret 2025.

Pertemuan delegasi Amerika Serikat dan Ukraina di Arab Saudi

Photo :
  • The Kyiv Independent

Selain Yermak, Menteri Pertahanan Ukraina, Rustam Umerov, dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, juga ikut serta dalam pertemuan tersebut.

Menurut laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari NBC News, Trump akan segera mencabut penangguhan bantuan militer Amerika Serikat dan infomasi intelijen untuk Ukraina.

Pesawat Nirawak.

Rusia Gunakan Drone untuk Memburu Warga Sipil Ukraina

Pihak berwenang di Kherson melaporkan sedikitnya 30 kematian dan 500 warga sipil terluka akibat serangan pesawat tak berawak pada periode yang sama.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025