Jenderal TNI Ini Korbankan Tongkat Komandonya Demi Vaksin Anak Autis

VIVA Militer: Danrem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi
Sumber :
  • Penrem 061/Suryakencana

VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini tidak pernah lelah dan berhenti dalam upaya mempercepat sebaran vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat.

TNI Berduka, William Fransisco Mendonca Gugur Kecelakaan Tragis Usai Apel Malam

Serbuan vaksinasi kepada masyarakat yang dilakukan oleh jajaran TNI di seluruh Indonesia tentunya bukanlah hal yang mudah. Tak jarang berbagai macam cara pun dilakukan untuk meyakinkan masyarakat agar mau divaksin demi terciptanya kekebalan komunal atau Herd Immunity di tengah masyarakat.

Seperti halnya yang dialami oleh Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Brigjen TNI Acmad Fauzi ini.

Dimutasi Panglima TNI Balik ke Kopassus, Kolonel Sahabatnya AHY Pecah Bintang Jadi Jenderal

Jenderal TNI Angkatan Darat Bintang Satu itu bahkan harus rela mengorbankan tongkat komando dan topi bintang satunya untuk membujuk seorang remaja berusia 15 tahun yang bernama Muhammad Rafli Firmansyah agar mau divaksin.

Ingin tahu bagaimana kisah Danrem 061/Surya Kencana Brigjen TNI Achmad Fauzi mengorbankan tongkat komandonya untuk membujuk Rafli Firmansyah? Begini kisahnya.

Menhan Sjafrie Tinjau Kesiapan Pembentukan Siswa SPII Rindam IV, Begini Pesannya

Kejadian itu terjadi pada akhir pekan lalu. Tepatnya, ketika Danrem 061/SK Brigjen TNI Achmad Fauzi sedang meninjau secara langsung serbuan vaksinasi di SMAN 1 Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tiba-tiba ada suara tangisan yang sangat kencang memecah keheningan di tengah antrean para pelajar dan masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi tahap ke II.

Setelah diperiksa oleh Jenderal TNI Bintang Satu yang dibesarkan oleh Pasukan Elit Kopassus itu ternyata suara tangisan itu datang dari seorang remaja yang sedang menangis ketakutan untuk disuntik vaksin.

Orangtua Rafli bersama sejumlah tenaga vaksinator TNI yang berada di lokasi pun berupaya untuk membujuk Rafli agar tetap tenang dan tidak perlu takut untuk divaksin. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil. Rafli pun mengamuk dan terus berteriak ketakutan menolak untuk divaksin. Padahal, dia sebelumnya sudah mendapatkan suntikan vaksin tahap pertama.

Melihat hal tersebut, Danrem Surya Kencana yang juga pernah menjabat sebagai Aspers Danpaspampres pada tahun 2019-2020 itu berusaha mendekati dan membujuk Rafli yang belakangan diketahui mengidap penyakit sindrom autisme atau penyakit keterbelakangan mental tersebut.

Brigjen TNI Fauzi pun melakukan pendekatan yang sangat luar biasa, seperti halnya seorang ayah kepada anak kandungnya. Dia berusaha mendekatkan diri ke Rafli sambil meyakinkan kepada remaja tersebut bahwa vaksinasi yang dilakukan oleh Tim Vaksinator TNI tidak sakit dan berbahaya untuknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya