Kisah Pasukan Pandawa Kostrad TNI 5 Bulan di Nduga Hingga Raibnya Teror Berdarah Gembong OPM

VIVA Militer: Pasukan Yonif 411 Pandawa Kostrad di Kenyam, Nduga.
Sumber :
  • Yonif Mekanis 411 Pandawa Kostrad

Program teritorial yang selama ini dijalankan seperti program berbagi "Pos Senyum". Program ini sendiri digelar tiga hari seminggu. Yaitu Selasa dan Jumat serta Minggu di Pos Kotis Kenyam dan Pos Kout Batas Batu. Program berbagi beras 3 kg dan mie instan 6 buah, terlihat biasa dan sangat sederhana, tapi ternyata program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Alasannya begini.

Datangi Posko TNI, Eks Kombatan GAM Bawa Senjata Serbu yang Telah Terkubur 20 Tahun Lalu

VIVA Militer: Pasukan Yonif 411 Pandawa Kostrad di Kenyam, Nduga.

Photo :
  • Yonif Mekanis 411 Pandawa Kostrad

"Di Kenyam, beras merupakan barang mewah karena harganya cukup mahal, satu kilogram bisa sampai dua puluh lima ribu rupiah, ini terjadi karena biaya distribusi logistik ke Kenyam mahal, dengan kapal motor yang ongkirnya mahal dan via pesawat terbang. Alhasil, program berbagi yang dilakukan tiga kali dalam seminggu ini, dirasakan sangat membantu," ujar Bang Alex.

Prajurit Terbaik Meninggal, Jenderal Marinir TNI Ini Hantar Jenazah Hingga ke Liang Kubur

Yang baru program berbagi nasi bungkus untuk sarapan ini dilaksanakan dilatar belakangi karena prihatin dengan anak-anak sekolah yang berangkat pagi, jalan kaki, ketika ditanya mereka belum sarapan, rencananya kedepannya nanti akan dibuat seminggu 3 kali.

"Pagi-pagi itu rame di sini anak-anak berangkat sekolah, jalan kaki, sering kita tanya sudah sarapan apa belum, banyak dari mereka bilang belum sarapan, dari hal tersebut kami buat program sarapan pagi untuk anak-anak yang berangkat sekolah," kata Bang Alex.

Hamili 2 Wanita, Dua Prajurit TNI Batalyon Elite Diseret ke Markas Polisi Militer

VIVA Militer: Pasukan Yonif 411 Pandawa Kostrad di Kenyam, Nduga.

Photo :
  • Yonif Mekanis 411 Pandawa Kostrad

Selanjutnya adalah cerita personel komunikasi yang dipimpin Letda Chb Muhlisin dengan anggotanya Praka Roni Aditama Wicaksono dan Pratu Ahmad Yudi Nasirin menyulap Toa atau pengeras suara yang dulunya terbengkalai sudah lama tidak digunakan, kini bisa hidup kembali, yang digunakan untuk memutar lagu-lagu nasional, lagu-lagu daerah Papua, dan lagu-lagu rohani pada pagi dan sore hari.

"Pagi-pagi dan sore hari, suasana berbeda telah tercipta di Kenyam, kalau masyarakat melintas di depan Pos Kotis akan menikmati lagu-lagu, baik nasional, daerah dan rohani, tujuannya apa, untuk menanamkan rasa cinta tanah air, untuk lebih dekat lagi dengan masyarakat, stigma masyarakat yang takut datang ke pos sudah berubah, sekarang kami di sini jalinan silaturahmi semakin erat dan dekat," kata Dansatgas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya