Sukses Jalankan Perintah Prabowo di Myanmar, Tim Advance Satgas Kemanusiaan Yontaifib 1 Marinir Tiba di Tanah Air
- Pen. Pasmar 1
Jakarta, VIVA – Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dari satuan Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) yang menjalankan tugas negara sebagai Tim Advance atau Tim Aju Satgas Kemanusiaan Myanmar sudah tiba kembali di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Hal itu disampaikan oleh Komandan Batalyon (Danyon) Taifib 1 Marinir, Letkol Marinir Dave M.H. Lomboan dalam keterangan resminya yang diterima VIVA Militer, Sabtu, 5 April 2025.
Letkol Marinir Dave menyatakan, selain memberikan bantuan personel dalam Tim Advanca atau Tim Aju Satgas Kemanusiaan Myanmar, Yontaifib 1 Marinir juga telah mengirimkan bantuan material berupa selimut, handuk dan sleeping bag yang diharapkan berguna dan dapat meringankan duka bagi korban gempa bumi Myanmar.
“Kami prajurit Yontaifib 1 Marinir sangat berduka atas bencana gempa bumi yang terjadi di Myanmar. Terima kasih kepada Tim Advance Satgas Kemanusiaan Myanmar yang telah bertugas, semoga dapat bermanfaat bagi saudara kita yang menjadi korban bencana gempa bumi Myanmar,” kata Danyon Taifib 1 Mar Letkol Marinir Dave M.H. Lomboan.
Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto pada hari Senin, 31 Maret 2025 lalu telah memberangkatkan Tim Advance Gabungan Satgas Kemanusiaan Myanmar yang terdiri TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, Basarnas, serta BNPB ke Myanmar.
Keberangkatan Tim Advance Gabungan Satgas Kemanusiaan Myanmar itu dilakukan untuk membuka jalan bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk warga Myanmar pasca-gempa bumi berkekuatan magnitudo 7.7 yang menggoncang Myanmar hingga berdampak ke Thailand pada Jum'at, 28 Maret 2025 lalu.
Setelah menyelesaikan tugasnya, Tim Advance Satgas Kemanusiaan Myanmar kembali ke Indonesia dan dilanjutkan oleh Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) sebagai delegasi resmi Pemerintah Indonesia. Dan hingga hari ini Satgas Kemanusiaan Pasca-gempa Myanmar masih terus menjalankan operasinya bersama unsur pemerintah Myanmar lainnya untuk membantu mencari para korban yang hilang akibat tertimpa reruntuhan bangunan dan memberikan pengobatan kepada korban luka-luka.