Harga Bekas Mobil Listrik Ini Mulai Digoreng Pedagang
- autoexpress
Beijing, VIVA – Pasar mobil bekas China tengah digemparkan dengan kemunculan puluhan unit Xiaomi YU7 yang dijual di atas harga resmi. Mobil listrik generasi kedua dari Xiaomi ini baru mulai dikirimkan ke konsumen pada 6 Juli lalu. Namun, sejumlah pedagang dan platform mobil bekas mulai menaikkan harga jualnya secara signifikan.
Data dari Dongched, dikutip VIVA Otomotif Selasa 22 Juli 2025i menunjukkan lebih dari 80 unit YU7 sudah tersedia di pasar mobil bekas nasional. Rentang harga yang ditawarkan mencapai 350.000 hingga 390.000 yuan, atau sekitar Rp772 juta hingga Rp856 juta. Padahal, harga resmi versi Max dari Xiaomi hanya 329.900 yuan, atau sekitar Rp727 juta.
Kondisi mobil-mobil tersebut pun masih sangat baru, dengan jarak tempuh di bawah 100 kilometer. Mayoritas unit yang dijual merupakan versi Max, varian tertinggi dari seri YU7. Kenaikan harga mencapai 10.000 hingga 20.000 yuan, setara Rp22 juta hingga Rp44 juta per unit.
Fenomena ini disebut sebagai efek “secondary markup”, di mana pedagang membeli dari pemilik awal lalu menjual kembali dengan harga lebih tinggi. Sebagian mobil juga diduga langsung dibeli oleh dealer profesional untuk dijadikan barang spekulasi. Dengan tingginya permintaan dan keterbatasan stok, harga pun digoreng di pasar.
Xiaomi sendiri sempat mencetak rekor saat membuka pemesanan YU7, dengan 200.000 pesanan masuk dalam tiga menit. Dalam waktu 18 jam, angka tersebut melonjak menjadi 248.000 unit. Untuk mencegah spekulan, Xiaomi membatasi satu pesanan per pembeli dalam 24 jam pertama.
Perusahaan juga menetapkan bahwa pesanan dapat diubah maksimal dalam 168 jam sejak pembayaran uang muka. Setelah itu, pesanan dikunci dan uang muka menjadi tidak bisa dikembalikan. Namun, hal ini tampaknya belum cukup ampuh meredam aksi para pedagang.
Pengiriman mobil baru YU7 pun membutuhkan waktu sangat lama. Versi Standard butuh 57–60 minggu, Pro 49–52 minggu, dan Max 41–44 minggu. Keterlambatan inilah yang turut memicu melonjaknya harga mobil bekas.
Sebelumnya, model SU7 juga mengalami lonjakan harga bekas saat pertama kali diluncurkan. Namun, setelah beberapa bulan, harga bekas SU7 kembali stabil seiring normalisasi pasokan. Ini menjadi indikasi bahwa lonjakan harga YU7 kemungkinan hanya bersifat sementara.
Menariknya, laporan terbaru dari Asosiasi Dealer Mobil China menempatkan SU7 di posisi teratas untuk nilai jual kembali dalam satu tahun. Nilai retensi SU7 mencapai 88,91%, mengalahkan Aito M7 dan Li Auto Mega. CEO Xiaomi, Lei Jun, membagikan laporan tersebut dengan ucapan terima kasih kepada para pendukungnya.
Sementara itu, pemerintah China melalui Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi dikabarkan tengah mengkaji aturan baru. Aturan tersebut akan melarang penjualan kembali kendaraan dalam enam bulan pertama sejak registrasi. Tujuannya adalah untuk membatasi spekulasi harga di pasar mobil bekas.