Transaksi Mobil Turun, Gaikindo: Ekonomi Lagi Berat
- VIVA/Krisna Wicaksono
Tangerang, VIVA - Meski pengunjung Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 diperkirakan naik sekitar 6–7 persen dibanding tahun lalu, geliat transaksi penjualan kendaraan justru menunjukkan tren sebaliknya.
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengakui bahwa angka transaksi di GIIAS kali ini tampak mengalami penurunan.
"Kalau saya lihat dari segi transaksi, kelihatannya agak turun," ungkap Nangoi kepada wartawan di ICE BSD, Tangerang.Â
Ia menyebut kondisi ekonomi nasional menjadi salah satu faktor utama lesunya penjualan.
"Memang situasi ekonomi agak berat, dan sampai pertengahan tahun ini, penjualan kendaraan secara umum juga menurun," ujarnya.
Fenomena ini mengindikasikan bahwa meskipun minat masyarakat terhadap pameran otomotif tetap tinggi, daya beli belum sepenuhnya pulih. Di sisi lain, ia menekankan bahwa GIIAS bukan semata-mata ajang transaksi jual-beli kendaraan.
"Pameran ini memang bukan utamanya untuk menjual. Tujuan utamanya adalah menginformasikan teknologi-teknologi terbaru dan memperkenalkan model-model baru kepada masyarakat," jelas Nangoi.
Menurutnya, fungsi edukasi dan komunikasi kepada publik tetap menjadi prioritas utama penyelenggaraan GIIAS.
Tahun lalu, GIIAS berhasil mencatatkan penjualan mobil sebanyak 34.000 unit dengan nilai transaksi mencapai hampir Rp18 triliun. Meskipun belum ada angka resmi tahun ini, GAIKINDO akan mengumumkan data final setelah pameran ditutup.
Meski angka transaksi melemah, industri tetap memanfaatkan GIIAS sebagai momentum untuk menjaga eksistensi dan memperkuat komunikasi merek kepada pasar.
"Salah satu cara untuk mendongkrak penjualan adalah lewat pameran seperti ini," tuturnya.