Tren Baru! Mobil Modern Kini Lebih Suka Tampilan Tanpa Chrome, Ini Alasannya
- VIVA/Krisna Wicaksono
VIVA – Dulu, budaya otomotif identik dengan kilauan chrome melimpah di bumper, grille, dan trim mobil klasik era 1950-an. Namun kini, chrome sudah hampir lenyap dari kendaraan modern. Apa saja faktor yang membuatnya ditinggalkan? Berikut penjelasannya, dikutip VIVA Otomotif dari Slashgear, Kamis 7 Agustus 2025.
1. Toksisitas pada Proses Chrome Plating
Lincoln Navigator Concept, Mobil Mewah dengan Pintu Gunting
- Lincoln
Sejarah penggunaan chrome plating menyisakan masalah serius: penggunaan hexavalent chromium, yaitu bentuk kromium yang sangat beracun. Limbah dari proses ini dapat mencemari udara dan air kasus terkenal bahkan merekam “lendir hijau” berbahaya yang mengalir di jalan tol Detroit karena limbah industri chrome plating.
2. Dampak Negatif terhadap Kesehatan
Praktisi industri otomotif telah lama mengetahui bahwa paparan hexavalent chromium berkaitan dengan kanker paru-paru dan gagal ginjal. Badan pemerintah AS pada 2023 menyebut bahan ini 500 kali lebih berbahaya daripada asap diesel dan mulai bergerak ke arah pelarangan penggunaannya. Di Eropa, tren serupa juga tengah berlangsung.
3. Perlindungan Benturan yang Kurang Optimal
Chrome memang tampak mengkilap dan kokoh, tapi sebenarnya kurang efektif sebagai pelindung dalam benturan ringan. Bumper dan trim chrome mudah penyok dan mahal diganti. Sejak tahun 1970-an, regulasi seperti aturan bumper tahan benturan 5-mph memaksa produsen beralih ke material yang lebih efektif menyerap benturan seperti plastik dan foam.
4. Perubahan Gaya dan Estetika Desain
Gagang Pintu Mobil.
- Autocar India.
Mintal desain otomotif juga berubah dari glamor chrome era 1950-an ke gaya minimalis dan tajam di tahun 1960-70-an, hingga tampilan kotak dan lebih fungsional pada era 1980-an. Saat ini, chrome dianggap terlalu mencolok dan tidak sesuai dengan karakter mobil modern yang sleek dan bersih.
5. Kemunculan Alternatif Lebih Cerah
Karena chrome plating makin sulit dan mahal, banyak produsen beralih ke alternatif lain: finishing plastik krom, cat glossy, aluminium dipoles, atau bahkan fiber yang semua ini lebih ringan dan mudah diproduksi. Beberapa juga menggunakan lampu atau logo menyala untuk menggantikan aksen chrome, seperti yang dilakukan VW pada beberapa modelnya.
6. Trend 'Blackout Packages' dan Chrome Delete
Gaya 'blackout' kini jadi tren mainstream dimana aksen chrome diganti dengan trim hitam matte atau body-color. Produsen besar seperti Stellantis bahkan berencana menghilangkan penggunaan chrome dari seluruh modelnya. Pilihan seperti Nissan “Midnight”, Toyota “Nightshade”, dan Kia “Nightfall” semakin populer.
Mobil modern meninggalkan chrome bukan sekadar soal tren estetika. Faktor utama adalah keamanan, kesehatan lingkungan, regulasi, dan efisiensi desain. Chrome plating yang dulu dianggap elegan kini justru jadi beban baik dari sisi biaya maupun dampak jangka panjang. Gaya desain kini lebih mengutamakan minimalis, fungsional, dan ramah lingkungan.