Menerbangkan Helikopter Diklaim Semudah Mengendarai Motor
- Rideapart
Los Angeles, VIVA – Menerbangkan helikopter sering dianggap sebagai sesuatu yang rumit dan penuh risiko. Namun, ternyata ada kesamaan unik antara mengendarai motor dan mengendalikan helikopter.
Rogue Aviation memperkenalkan program “Pilot Experience” yang memungkinkan siapa saja mencoba menerbangkan helikopter tanpa perlu pengalaman sebelumnya. Program ini diciptakan untuk para pecinta otomotif yang ingin lebih dari sekadar menjadi penumpang dalam tur udara biasa.
Menurut James Baker, pemilik sekaligus chief pilot Rogue Aviation, pengendara motor justru punya keunggulan dalam belajar menerbangkan helikopter. Alasannya, mereka terbiasa melakukan multitasking dengan tangan, kaki, dan fokus penuh pada keseimbangan.
Dikutip VIVA Otomotif dari Rideapart, Minggu 17 Agustus 2025, pelatihan dimulai dengan briefing singkat tentang aerodinamika dasar, fungsi kontrol, serta prosedur keselamatan. Sama halnya seperti sekolah balap motor, peserta dilatih untuk memahami teori sebelum benar-benar memegang kendali.
Helikopter yang digunakan adalah Robinson R22 dan R44, jenis populer untuk pelatihan. Dengan bimbingan instruktur, peserta akan mencoba mengendalikan kolektif, cyclic, dan pedal, yang semuanya harus bekerja selaras.
Pengalaman pertama memegang kontrol helikopter digambarkan sangat menegangkan sekaligus memacu adrenalin. Getaran mesin, suara baling-baling, dan sensasi tubuh yang berguncang membuat pengalaman ini berbeda dari kendaraan apa pun di darat.
Menariknya, banyak analogi antara motor dan helikopter yang dijelaskan oleh instruktur. Misalnya, kemampuan menjaga keseimbangan saat motor berhenti mirip dengan tantangan menjaga helikopter tetap melayang di satu titik.
Dalam “Hover Challenge”, peserta diuji kemampuannya mempertahankan posisi melayang stabil. Sama seperti menahan motor tetap tegak tanpa kaki menyentuh tanah, diperlukan fokus pada titik pandang dan gerakan mikro yang presisi.
Meskipun terlihat mudah, mengendalikan helikopter membutuhkan koordinasi ekstrem. Sedikit gerakan berlebihan saja bisa membuat helikopter oleng, sehingga latihan kesabaran dan kontrol menjadi kunci.
