Amerika Diteror Airbag Mobil Imitasi
- Amazine
New York, VIVA – Amerika Serikat tengah diguncang oleh temuan mengejutkan terkait peredaran kantung udara atau airbag murah asal China. Laporan resmi menyebutkan adanya penyelidikan besar-besaran oleh National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Hal ini dipicu oleh serangkaian kecelakaan fatal yang melibatkan komponen pengaman tiruan tersebut.
Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Rabu 24 September 2025, sumber utama masalah ini diduga berasal dari perusahaan bernama Jilin Province Detiannuo Safety Technology, yang dikenal dengan singkatan DTN Airbag.
Produk inflator buatan perusahaan itu ditengarai mengandung bahan kimia berbahaya yang mudah meledak. Alih-alih menyelamatkan nyawa, airbag ini justru berubah menjadi ancaman mematikan.
Investigasi awal menghubungkan airbag palsu ini dengan sedikitnya tujuh insiden kecelakaan. Dari jumlah tersebut, lima kasus berujung pada kematian tragis. Salah satunya bahkan baru saja terjadi pada Juli lalu, memperkuat kekhawatiran publik terhadap penyebarannya.
Ilustrasi Airbag.
- www.inautonews.com
Banyak bengkel perbaikan kendaraan di AS ternyata tanpa sadar menggunakan komponen ini. Inflator tiruan dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan produk asli, bahkan hanya sepersepuluh dari biaya normal. Perbedaan harga inilah yang membuat produk berbahaya itu cepat masuk ke pasar.
Bob Stewart, Presiden Automotive Anti-Counterfeiting Council, menegaskan bahwa komponen imitasi tersebut sangat berisiko. Ia menjelaskan bahwa material yang digunakan tidak memenuhi standar keselamatan internasional. Hasilnya, airbag bisa gagal total atau meledak dengan kekuatan tak terkendali.
Kasus paling menyita perhatian terjadi di Florida, ketika seorang ibu muda bernama Destiny Byassee kehilangan nyawanya. Saat mengendarai Chevrolet Malibu dengan kecepatan rendah, airbag tiruan yang terpasang meledak bagaikan granat. Potongan logam dan plastik dari perangkat itu menghantam lehernya hingga menyebabkan luka fatal.
Tragedi itu menjadi titik balik yang membuka mata publik dan pemerintah. Keluarga korban menggugat pihak terkait, menuding adanya kelalaian dalam rantai distribusi komponen kendaraan. Kasus tersebut kini menjadi simbol bahaya dari praktik impor ilegal barang otomotif.
Menteri Perhubungan AS, Sean Duffy, menyampaikan peringatan keras kepada industri perbaikan mobil. Ia menekankan bahwa siapa pun yang mengimpor dan memasang komponen imitasi dari China sedang mempertaruhkan nyawa orang lain. Duffy juga menyebut praktik tersebut sebagai kejahatan serius terhadap keselamatan publik.
Hingga kini belum ada data resmi mengenai berapa banyak kendaraan di Amerika yang telah terpasang airbag palsu itu. Pemerintah mendesak bengkel serta distributor untuk melakukan pengecekan menyeluruh. Langkah ini dianggap penting demi mencegah korban jiwa bertambah.
Sementara itu, pihak DTN Airbag mengklaim bahwa produknya tidak pernah dijual di pasar AS. Mereka menegaskan bahwa distribusi di luar negeri dilakukan tanpa sepengetahuan perusahaan. Namun, temuan investigasi menunjukkan adanya jaringan impor gelap yang tetap memasukkan produk berbahaya tersebut ke Amerika.