Mobil Baru Rp80 Jutaan Hadir Bulan Depan
- Dok: Suzuki
VIVA – Mobil baru yang dijual dengan harga terjangkau, masih jadi buruan masyarakat khususnya di kawasan Asia. Meski banderolnya murah, namun tingkat keamanan serta fitur yang ditawarkan jauh lebih baik ketimbang beberapa tahun lalu.
Salah satu contohnya yakni Suzuki Alto, mobil mungil ini menjadi yang terlaris di India selama bertahun-tahun dan dipasarkan dengan harga 400 ribuan Rupee atau setara Rp80 jutaan.
Dengan harga tersebut, konsumen sudah mendapatkan fitur rem anti-lock braking system atau ABS dan juga dua kantung udara di bagian depan. Nah, pada pertengahan tahun ini Suzuki berencana menghadirkan generasi terbarunya di India.
Dilansir VIVA Otomotif dari laman Rushlane, Senin 9 Mei 2022, Suzuki Alto generasi baru dikabarkan mengalami banyak rombakan.
Suzuki Alto edisi 2022
- Dok: Suzuki
Desainnya akan memakai platform terbaru dari pabrikan berlogo S tersebut, yang diberi nama Heartect dan sebelumnya sudah diaplikasikan pada beberapa model Suzuki lainnya seperti Swift serta XL7.
Tampilannya disebut-sebut akan berubah menjadi lebih kotak, terutama di bagian grille depan. Lampu utama serta bagian belakang juga bakal berbeda dari yang dipasarkan saat ini, dan bodi mengusung sedikit gaya Sport Utility Vehicle yang sedang jadi tren.
Jantung pacu tiga silinder berkapasitas 800cc bakal dipensiunkan, dan diganti dengan K10C milik Celerio yang kapasitasnya 1.000cc dengan kemampuan 66 daya kuda serta torsi 89 Newton meter.
Dengan kapasitas mesin sekecil itu dan disandingkan transmisi manual, konsumsi bahan bakarnya diklaim dapat mencapai 22 kilometer per liter.
Suzuki Alto
- cardekho
Sayangnya, sampai saat ini belum ada informasi mengenai bocoran wujud dari mobil mungil itu. Meski demikian, harga yang ditawarkan dikabarkan tidak jauh berbeda dari generasi yang saat ini dipasarkan di India.
KPK Beri Peringatan Kerabat yang Diduga Pindahkan 3 Mobil dari Rumah Dinas Immanuel Ebenezer
KPK menyebut tiga kendaraan roda empat dari rumah dinas Wamenaker Immanuel Ebenezer dipindahkan setelah kegiatan operasi tangkap tangan (OTT).
