Ini Tantangan Toyota Indonesia Menuju Era Kendaraan Elektrifikasi

VIVA Otomotif: Peluncuran mobil listrik Toyota bZ4X di Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA Otomotif – Saat ini Indonesia sedang menuju era mobilitas kendaraan elektrifikasi dalam industri otomotif. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pabrikan untuk dapat berkontribusi dalam menjual produknya.

Judika Rogoh Puluhan Juta Buat Sekali Perawatan Mobil: Ini Rumah Kedua Saya

Salah satu perusahaan otomotif yang menjual kendaraan elektrifikasi di Tanah Air yaitu Toyota . Perusahaan asal Jepang ini telah menjual beragam jenis mobil ramah lingkungan mulai dari hybrid hingga listrik.

Namun, hal tersebut masih perlu adanya proses, bahkan masih ada tantangan yang harus dihadapi sebelum bisa meraih kesuksesan. Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono.

Mobil Kinclong Tapi Kolong Berkarat? Ini Solusinya

Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono

Photo :
  • VIVA Otomotif/Muhammad Thoifur

Dia mengatakan, bahwa perusahaan sedang bersiap untuk memproduksi secara lokal komponen-komponen yang menjadi pendukung jenis kendaraan ini. Komponen utama dari kendaraan berbasis listrik adalah baterai.

Mobil-mobil Ini Didiskon Puluhan Juta di GIIAS 2025

"Sebenarnya salah satu tantangan kami dan pemerintah itu menetapkan hilirisasi industri baterai itu. Jadi kami berpendapat bahwa wilayah produksi itu sangat besar yang kompetitif tentu saja resource itu harus kami rancang," ujar Warih saat ditemui di Bandung, dikutip VIVA Sabtu 3 Desember 2022.

Perlu diketahui, pengembangan baterai untuk kendaraan listrik membutuhkan sumber daya alam. Sementara, tidak semua negara memiliki sumber daya alam seperti Indonesia.

"Ini menjadi kesempatan yang sangat baik, sehingga ke depan misalnya seperti industri baterai bukan hanya untuk mengisi pasar domestik saja, tapi juga bisa di ekspor ke negara lain," tambahnya.

Selain itu, Toyota Indonesia juga tengah menghadapi terkait konsumen yang masih minim pemahaman terhadap kendaraan listrik. Bisa dikatakan mereka masih awam dan ragu untuk membeli jenis mobil tersebut sebagai mobilitas sehari-hari.

"Paling penting sebenarnya bagaimana konsumen Indonesia bisa menerima (perubahan teknologi). Begitu mereka menerima, secara volume pasti akan meningkat. Kalau volume meningkat, pasti peralihan kendaraan elektrifikasi akan terjadi," tuturnya.

Baca berita terkini lainnya di Google News.

SPBG Gasku PGN

PGN Bagikan Converter Kit BBG Bagi 40 Kendaraan Online di Jakarta dan Surabaya

Keuntungannya, mesin kendaraan masih dapat mengoperasikan bahan bakar bensin 100 persen, atau secara bergantian pada campuran bensin dan gas.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025